"Itu sudah takdir yang kuasa. Jenazah langsung dimakamkan. Ndak ada (tidak menuntut siapapun atas meninggalnyanya anaknya)," kata Agus.
Atas peristiwa pilu itu, psutri tersebut kini meninggalkan dua orang anak.
Anak pertama berusia dua tahun dan anak kedua masih berusia empat bulan.
Agus mengungkapkan, dua anak korban kini diasuh oleh keluarga besar.
"Ya nanti tergantung (cucunya). Ya ke sana ke mari (keluarga IDP dan keluarga Y)," katanya.
Baca juga: Kronologi Pasutri di Klaten Tewas Berpelukan di Kasur, Korban Sempat Jemur Baju dan Siapkan Sarapan
Lebih jauh, meski diduga meninggal karena penyakit, Kapolres Klaten, AKBP Warsono, mengungkapkan pihaknya tetap melakukan penyelidikan mendalam.
Mereka juga tetap melakukan pendalaman usai mengetahui hasil pemeriksaan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Kita tetap lakukan pendalaman, kita mengambil sampel makanan dan minuman di lokasi. Dan akan dikirim ke laboratorium forensik," ujar Warsono, Rabu, kepada TribunSolo.com.
Kini, pihak kepolisian pun masih menunggu hasil dari uji sampel makanan dan minuman tersebut.
"Untuk dugaan sementara belum ada, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan sama sekali ataupun penyebab lain," ucapnya.
Sementara, KBO Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa, mengatakan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
"Proses penyelidikan masih dilakukan, baik TKP, dan keluarga korban."
"Kita juga cek sampel makanan dan minuman di TKP, dibawa ke labfor," imbuhnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mencari bukti kuat penyebab kematian.
"Bila ada indikasi ada racun atau bahan berbahaya bisa menjadi acuan (penyelidikan) selanjutnya, dan ini membutuhkan waktu pastinya," pungkasnya.
Baca juga berita lainnya di Google News