Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan

Pekerjaan YU yang Meninggal Berpelukan dengan Istri di Klaten, Bos Rongsokan Royal Suka Menolong

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerjaan YU yang Meninggal Berpelukan dengan Istri di Klaten, Bos Rongsokan Royal Suka Menolong

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri


TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap pekerjaan YU selaku suami yang tewas berpelukan dengan istrinya IDN (39) di kasur kediamannya di Dukuh/Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: Penyebab Pasutri Klaten Tewas Berpelukan, Suami Diduga Terkena Serangan Jantung Lihat Istri Sakit

Sosok YU diketahui bekerja sebagai seorang pengusaha.

YU merupakan bos rongsokan yang cukup dikenal di daerahnya.

Bahkan ia disebut merupakan sosok yang royal dan sangat baik kesemua orang mulai dari rekan hingga yang membutuhkan.

Nasib dua anak YU dan IDP, suami istri yang ditemukan tewas dalam posisi berpelukan kini jadi yatim piatu. (TribunSolo.com / Tri Widodo)

Sehingga kabar tewasnya YU sontak ikut membuat tetangga dan kolega bisnisnya pun merasa kehilangan dengan sosok yang terkenal royal dengan teman-temannya.

Hampir tak pernah, ada penolakan dari YU untuk tak bisa membantu.

Kalaupun lagi kesusahan, YU akan memberikan alternatif lain seperti makan bersama.

"Dia itu enteng. Mobil itu Koyo dudu gone dek e. Hampir belum pernah mas Y krungu sambate konco, njut Ra isoh mujuti itu belum pernah (belum pernah Y mendengar temannya mengeluh, tapi tidak bisa membantu itu tidak pernah)," kata Ja'far Rodhi tokoh masyarakat setempat.

Menurutnya, YU dikenal sebagai pengusaha yang ulet.

Tak hanya satu jenis rongsokan, seperti besi blok mesin saja.

Ia diketahui mengelolah berbagai jenis rongsokan.

Selain itu ia juga membeli barang rongsokan lalu menjual ke pabrik untuk diolah lagi.

Dia pun termasuk 3 besar pengusaha rongsok di Desa Tegalrejo.

Sebagai kolega, dia melihat hubungan keluarga YU dan IDN ini paling romantis.

YU sangat mencintai dan bertanggung jawab dengan istri.

Baca juga: Alasan Dosen dan Mahasiswi Digerebek di Lampung Bebas Jerat Hukum, Dinyatakan Tak Rugikan Siapapun

Baca juga: Reaksi Warga Tahu Pasutri di Klaten Tewas Berpelukan, Kaget Satu Jam Sebelumnya Masih Beraktivitas

Keseharian YU Pasangan suami istri yang ditemukan tewas berpelukan dikenal royal. (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Disisi lain, warga sekitar kediaman YU dan IDN mengaku kaget dengan peristiwa tersebut lantaran sebelumnya pasutri itu masih beraktivitas seperti biasa sebelum meninggal.

Menurut pengakuan warga, 48 menit sebelum pasutri ini ditemukan tak bernyawa di atas tempat tidur, keduanya masih beraktivitas normal diluar.

Saat itu sang istri terlihat menjemur pakaian di samping rumah.

Saat itu pula sang suami, terlihat menggendong putra keduanya yang masih bayi 4 bulan di teras rumah.

Keduanya pun terlihat sehat tanpa mengalami sakit apapun.

Hingga akhirnya tak sampai sejam kemudianm keduanya masuk ke dalam rumah, keduanya pun dikabarkan tak sadarkan diri hingga meninggal dunia.

Saat itulah jenazah YU dan IDP pertama kali temukan oleh orangtua korban yang hendak berkunjung untuk melihat cucunya.

Diketahui jika pasutri tersebut tewas diduga karena sakit yang dideritanya.

YU memiliki sakit asma yang kerap kambuh apabila ia kelelahan dan banyak beban pikiran.

Sementara sang istri YU memili riwayat hipertensi.

Hal tersebut disampaikan oleh Agus Abdul Rokhim (67), ayah IDP, menduga anaknya lebih dulu tak sadarkan diri.

Kemudian sang suami yang mengetahui hal tersebut lantas memeluknya.

"Kemungkinan istrinya tak sadarkan diri, suami kaget karena serangan jantung, kemudian ikut terbaring," jelasnya, Kamis (12/10/2023).

Dua balita menangis disamping jasad kedua orangtuanya yang ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan di Ceper, Klaten, Jawa Tengah. (TribunSolo.com/Zharfan Muhana/freepik/)

Pihak keluarga, kata Agus, pun menolak adanya autopsi.

"Itu sudah takdir yang kuasa. Jenazah langsung dimakamkan. Ndak ada (tidak menuntut siapapun atas meninggalnyanya anaknya)," kata Agus.

Atas peristiwa pilu itu, psutri tersebut kini meninggalkan dua orang anak.

Anak pertama berusia dua tahun dan anak kedua masih berusia empat bulan.

Agus mengungkapkan, dua anak korban kini diasuh oleh keluarga besar.

"Ya nanti tergantung (cucunya). Ya ke sana ke mari (keluarga IDP dan keluarga Y)," katanya.

Baca juga: Kronologi Pasutri di Klaten Tewas Berpelukan di Kasur, Korban Sempat Jemur Baju dan Siapkan Sarapan

Lebih jauh, meski diduga meninggal karena penyakit, Kapolres Klaten, AKBP Warsono, mengungkapkan pihaknya tetap melakukan penyelidikan mendalam.

Mereka juga tetap melakukan pendalaman usai mengetahui hasil pemeriksaan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Kita tetap lakukan pendalaman, kita mengambil sampel makanan dan minuman di lokasi. Dan akan dikirim ke laboratorium forensik," ujar Warsono, Rabu, kepada TribunSolo.com.

Kronologi sepasang suami istri ditemukan meninggal dunia berpelukan di Ceper, Klaten, Jawa Tengah, R2 Nabu (11/10/2023). Sempat siapkan sarapan (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Kini, pihak kepolisian pun masih menunggu hasil dari uji sampel makanan dan minuman tersebut.

"Untuk dugaan sementara belum ada, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan sama sekali ataupun penyebab lain," ucapnya.
Sementara, KBO Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa, mengatakan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

"Proses penyelidikan masih dilakukan, baik TKP, dan keluarga korban."

"Kita juga cek sampel makanan dan minuman di TKP, dibawa ke labfor," imbuhnya.

Hal tersebut dilakukan untuk mencari bukti kuat penyebab kematian.

"Bila ada indikasi ada racun atau bahan berbahaya bisa menjadi acuan (penyelidikan) selanjutnya, dan ini membutuhkan waktu pastinya," pungkasnya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkini