Menurut Ketua RT 12 Kampung Gunung Guruh Girang bernama Saepudin, Dini tidak pulang ke rumah orang tuanya selama 12 tahun.
"Terakhir saya melihat korban sekitar 12 tahun yang lalu, saat masih menjadi pelajar,” kata Saepudin di Sukabumi pada Jumat, (6/10/2023). Dillansir Kompas.com.
"Setelah itu, pergi dari rumah keluarganya di Kampung Gunung Guruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat dan tidak pulang-pulang. Sayangnya pas pulang sudah meninggal dunia.”
Saepudin menuturkan, penyebab kematian korban Dini baru diketahui saat salah seorang pihak keluarga korban memberitahu.
Di mana, sebelum meninggal dunia, korban dan pacarnya sempat mengunjungi klub malam di Surabaya.
Baca juga: Viral Diduga Gregorius Anak Anggota DPR Menangis Sesenggukan saat Dini Dibawa ke RS Usai Dianiaya
Namun, entah apa penyebabnya, sang pacar yang merupakan anak anggota DPR RI ini tega menganiaya Dini hingga tewas dengan cara yang brutal.
"Untuk kasus yang dialami korban, saya kurang paham. Namun yang saya tahu Dini tidak pulang-pulang ke kampung dan selama itu tidak ada kabar tentang dirinya, dan tahu-tahu pulang sudah dalam kondisi meninggal," tutur Saepudin.
Sementara terkait kesehatian Dini, Saepudin menambahkan dirinya tidak mengetahui sifat Dini seperti apa, ditambah saat masih di Kampung Gunung Guruh Girang usianya masih belia atau masih duduk di bangku sekolah.
Baca juga: Kejam Aniaya Pacar hingga Tewas, Gregorius Anak Anggota DPR RI Menangis saat jadi Tersangka
Pilu Anak Tatap Nisan
Belum lama ini terekam momen pilu anak Dini Sera tertunduk dan menetap di nisa sang ibu.
Momen tersebut dibagikan oleh akun @fikaaa.rs, Jumat (6/10/2023).
Pemilik akun tersebut diduga masih menjadi kerabat dekat dari DSA.
Dalam unggahan Instagram storynya itu, tampak pelayat yang mendatangi makam dari korban.
Kemudian di unggahan berikutnya terlihat seorang anak laki-laki yang tertunduk dan menatap nisan DSA.
Anak itu mengenakan setelan baju berwarna hitam dan peci berwarna putih.