Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Ardianyah Afandi (30), guru honorer di Bandung, Jawa Barat, harus membesarkan anak sulungnya tanpa sang istri, Mamay Maida (27).
Mamay diketahui meninggal dunia saat melahirkan anak keduanya di RSUD Sumedang, Minggu (1/10/2023).
Tak hanya Mamay, jabang bayi yang ada di dalam perut Mamay pula meninggal.
Bayi itu belum sempat dilahirkan.
Baca juga: Pelukan Terakhir Mamay ke Suami Sebelum Meninggal saat Melahirkan, Sampaikan 5 Wasiat: Salat 5 Waktu
Ardiansyah yang kini tinggal bersama anak sulungnya harus memenuhi pesan terakhir dari Mamay agar menjaga putri mereka, Azura Khansa Maria Apandi (5) sampai nanti menikah.
Permintaan terakhir Mamay itu diketahui ia ungkap saat di ruang persalinan, Minggu pukul 10.00 sebelum akhrinya pingsan setelah lepas dari pelukan Ardiansyah.
Mamay diketahui meminta suaminya, Ardiansyah untuk tidak menikah sebelum anak cikal mereka yang perempuan, Azura menikah.
"Tangannya begitu erat memeluk saya," kata Ardiansyah kepada TribunJabar.id, Rabu (4/10/2023).
Ardiasnyah mengatakan, saat di ruang bersalin, dia masih bisa mengobrol dengan istrinya.
Istrinya yang merupakan guru PNS di Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang itu bahkan tampak begitu sehat sebelum akhirnya melemah akibat rasa sakit yang teramat.
"Bahkan ngobrol pengen pepaya, dikasih. Teh manis ya disuapin, ngobrol. Saya berpaling mau ambil minum, pas berpaling lagi ke istri, dia sudah pingsan," katanya.
Baca juga: Pekerjaan Ruslan Pria Koboi di Sumut Berondong Senjata Api Ngaku dari Kapolda, Seorang Pengusaha
Baca juga: Tangis Mustofa Pengantin Baru Bogor Tahu Sang Istri Kabur Bawa Perhiasan, Curiga Dibantu Teman
Selain itu Ardiasnyah yang merupakan guru di SDN Nanjungmekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung itu memerinci lima wasiat itu.
1. Jaga dek Zia (anaknya yang pertama).
2. Solat lima waktu
3. Bangun subuh jangan terlambat.
4. Ngajar yang benar.
5. Tidak boleh nikah sebelum dek Zia nikah.
"Saya terima bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, tapi (meninggalnya Mamay dan bayinya) ini kelalaian, seharusnya bisa diantisipasi," kata Ardiansyah.