TRIBUNSUMSEL.COM - Awal mula Rafi Atqiya fasih 4 bahasa asing hingga diloloskan KSAD TNI tanpa tes, ternyata belajar otodidak melalaui buku-buku bahasa asing.
Seperti diketahui, kisah Rafi Atqiya diloloskan masuk Bintara karena sudah membuat Jenderal Dudung Abdurrachman terpukau dengan kemampuan yang dimilikinya.
Pasalnya, pemuda asal Banten ini bisa berbicara fasih dalam empat bahasa asing, yang jarang dikuasai orang.
Adapun empat bahasa yang dikuasai Rafi yakni bahasa Arab, Rusia, Italia, dan Inggris.
Kepada Kompas.com, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Hamim Tohari menceritakan peristiwa Dudung bertemu dengan Rafi terjadi pada Kamis (14/9/2023).
Pada saat itu, Dudung tengah melakukan kunjungan kerja di Seskoad Bandung.
Hamim mengatakan, pertemuan tersebut digelar lantaran Dudung mendengar bahwa casis tersebut menguasai empat bahasa asing, yakni Inggris, Arab, Rusia, dan Italia.
"Kasad mengundang Rafi Atqiya (21), salah seorang Casis Tamtama PK asal Kampung Bintangresmi, Desa Gajrug, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten, yang mengikuti seleksi Tamtama Gelombang II TA 2023 pada 11-23 September 2023," ujar Hamin kepada Kompas.com, Kamis (28/9/2023).
Lebih lanjut, Hamim mengatakan, Dudung sempat menanyakan penilaian seleksi Rafi yang hasilnya calon Bintara itu memenuhi persyaratan kelulusan.
Adapun aspek yang dinilai ketika seleksi meliputi kesehatan, jasmani, akademik, mental ideologi, dan psikologi.
Hamim menambahkan, Rafi yang mampu menguasai empat bahasa asing memperoleh kemampuan ini dengan cara belajar secara otodidak.
Baca juga: Alami Luka Parah, Kakak dari FF Siswa SMP Cilacap Dianiaya Berharap Pelaku Diberi Hukuman Berat
Dijelaskannya Rafi belajar bahasa Inggris, Arab, Rusia, dan Italia melalui buku-buku bahasa asing yang ia beli sendiri.
Tak hanya itu saja, Hamim Tohari juga mengungkapkan alasan Jenderal Dudung meloloskan Rafi tanpa tes.
Dijelaskannya, Jenderal Dudung mempunyai pertimbangan utama mengembangkan Rafi yang mampu mengusai empat bahasa asing melalui pendidikan Kursus Intensif Bahasa Asing (KIBI).
"Yang hanya diperuntukkan bagi Bintara dan Perwira TNI," ujar Hamim.
Kendati begitu, ia berharap Rafi dapat berkontribusi besar di TNI AD lewat kemampuan empat bahasa asing yang dikuasainya.