"Tapi saya menghadap ke dinas karena arahan dan perkataan ibu (Kepsek) itu. Karena saya sendiri sudah tidak tahan dengan sikapnya," ucapnya.
Setelah itu, guru-guru yang menghadap ke Disdik Medan langsung mendapat surat peringatan dari kepala sekolah.
Lanjut Poni, siapapun guru-guru yang mendekati mereka akan mendapatkan surat teguran juga.
"Jadi menghadap lah saya ke dinas, pulang dari dinas, kami mendapatkan surat panggilan. Sejak saat itu siapapun guru yang mendekati kami juga mendapatkan surat panggilan," ungkapnya.
Hal tersebut membuat permasalahan yang terjadi semakin besar dan membuat guru-guru jengah.
Sebab kepala SMPN 15 Medan terus melontarkan perkataan yang menyakiti hati.
"Kami sudah kesal karena perkataan Kepsek, 'kalau tidak suka dengan saya main fisik pun jadi'," ujarnya.
Adapun isi surat peringatan yang diberikan kepada Poni dan beberapa guru lain, yakni mereka sering tidak disiplin dalam mengajar.
"Tapi dalam surat tersebut dikatakan saya tidak disiplin, sebelum dan sesudah dirinya menjabat sebagai Kepsek. Saya tidak terima. Akhirnya saya tanya mana bukti saya tidak disiplin mengajar sebelum ibu jadi kepsek. Boleh ditanya murid dan guru-guru di sini pernah tidak saya tidak hadir," jelasnya.
Baca berita lainnya di google news