"Setelah itu korban membawa anaknya untuk dititipkan ke ibu mertuanya," jelas AKP M. Said Hasan.
Kendati begitu, merasa binggung usai membunuh istri akhirnya Nando pergi ke rumah orangtuanya dan menceritakan kejadian tersebut.
"Setelah dititipkan anaknya, tersangka bingung dan langsung datang ke rumah orangtua kandungnya dan menceritakan hal tersebut dan menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Barat," tegasnya.
Terancam 20 Tahun Penjara
Saat konferensi pers, terlihat pelaku ada di belakang polisi menghadap ke arah lain.
Pelaku hanya menundukan kepalanya mengenakan baju berwarna oranye.
Akibat perbuatannya, Nando terancam hukuman 20 tahun penjara dan maksimal hukuma seumur hidup.
"Untuk pelaku kita kenakan pasal 39 KUHP dan pasal 33 KUHP dengan pasal 5 junto pasal 44 ayat 3 UU RI nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan ancaman hukuman 20 tahun penjara dan maksimal hukuman seumur hidup," ujar AKP M. Said Hasan.
Sebagaimana diketahui, Nando (25) tega membunuh istrinya yang kemudian jasad korban diselimuti di atas kasur dalam kontrakannya, Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Siasat Suami Bunuh Istri di Depan 2 Anaknya di Bekasi, Sempat Jemur Baju & Selimuti Jasad di Kasur
Sebelumnya, Linda, ibunda MSD (24) istri yang dibunuh oleh suaminya sendiri mengungkapkan kejadian sadis yang dialami putrinya.
Seperti diketahui sebelumnya, M tewas dibunuh sang suami N (24)
Kasus pembunuhan ini terungkap saat ibu korban mendatangi ke kontrakan putrinya.
Linda mengaku menantunya N (25) selalu menitipkan kedua cucunya di rumahnya setiap hari, meminggat mantu dan anaknya sama-sama bekerja.
Namun berbeda dari biasanya, pelaku tak kunjung datang menjemput anaknya.
"Suami korban nitipin anaknya ke saya sehabis jumat, sampai jam 12 malem kan anak saya keluar kerja sampai jam 10, saya telpon kok belum dateng belum jemput," ujar Linda, dilansir dari Youtube
Investigasi tvOne, Senin, (11/9/2023).
Pelaku pun berdalih jika korban tengah makan saat dihubungi mertuanya.
"'Biasa bu lagi makan', tapi udah jam segini, ditunggu dari jam 12 kok gak dateng sampai jam satu, jam dua masa belum dateng juga, masa makan selama itu," ujarnya.
Tak kunjung datang menjemput anak-anaknya, Linda lantas mendatangi ke rumah kontrakan putrinya untuk mengembalikan cucunya.
Sang ibu mulai menaruh kecurigaan dan yakin jika korban berada di dalam kontrakan.
Pelaku jusru menaruh kunci pintunnya di dalam sepatu di depan rumahnya.
"Saya kan mau jualan mau ke pasar, jadi saya berangkat jam dua, sampai sana kata suami motornya kok gak ada, ac-nya nyalah saya gedor-gedor pintunya gak nyaut juga," katanya.
Saat dibuka, Linda mengaku sempat tak percaya jika putrinya dalam keadaan mengenaskan.
Korban disebut sudah dalam kondisi leher tergorok, hingga mata keluar darah.
"Saya pegang jidatnya itu dingin, tapi saya gak percaya itu anak saya," ungkapnya.
Ditanya soal cucunya mengungkapkan atau tidak soal kejadian sebelumnya, Linda menyebut bahwa cucunya belum lancar berbicara.
Disisi lain, Linda menungkapkan jika korban mengalami KDRT oleh suaminya, hingga harus menjalani visum dan melaporke Polres Bekasi.
"Dia lapor ke Polres, kata saya udah lah pisah aja gak usah balik lagi, dia juga emang pingin pisah, mereka tuh emang jarang cerita ke saya, pokoknya udah menderita lah," tandasnya.
Baca berita lainnya di google news