Istri Dibunuh Suami di Bekasi

Fakta-fakta Kasus Suami Bunuh Istri di Bekasi, Tidak Depan Anak, Sakit Hati Dimaki Gaji Lebih Rendah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah fakta terungkap dari kasus suami membunuh istri sendiri di rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Kabupaten Bekasi.

TRIBUNSUMSEL.COM- Sejumlah fakta terungkap dari kasus suami membunuh istri sendiri di rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Pelaku bernama Nando Kusuma Wardana secara sadis melakukan pembunuhan terhadap istrinya, Mega Suryani Dewi pada Kamis, (7/9/2023) malam.

Baca juga: Motif Nando, Suami Bunuh Istri di Bekasi, Sakit Hati Dimaki-maki Penghasilan Lebih Rendah

Setelah membunuh sang istri, Nando menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Barat bersama kedua orangtuanya.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat, AKP M. Said Hasan yang mengungkapkan kronologi di balik pembunuhan yang dilakukan Nando terhadap istrinya, Mega.

Tidak Disaksikan Anak

Sebelumnya, muncul dugaan pelaku menghabisi nyawa Mega di depan anak-anaknya yang masih balita di rumah kontrakannya.

Ternyata fakta terkuak pembunuhan itu tidak disaksikan secara langsung oleh anak-anak polos tersebut.

Polisi membantah jika pembunuhan ini dilakukan ini didepan anak mereka yang berusia 3,5 tahun dan 8 bulan.

Kapolsek Cikarang Barat AKP Rusnawati SH dalam konferensi pers menyampaikan jika Nando membunuh istrinya di dapur.

Baca juga: Cara Licik Suami Bunuh Ibu Muda di Bekasi, Santai Tutupi Aksi Hingga Tak Disadari Tetangga

Sementara dua anak pasangan suami istri ini tidak menyaksikan langsung aksi pembunuhan tersebut.

Rusnawati kemudian membeberkan penjelasannya.

"Pada saat tersangka melakukan perbuatan pada istrinya, anaknya tidak menyaksikan,"

"Rumahnya itu ada sekat ya, sekat lemari. Anak itu kan baru umur 3 tahun, anak itu ada di depan, anak tidak menyaksikan," ujar Rusnawati.

Tak sampai situ, Rusnawati juga meluruskan berita soal anak-anak yang sempat memainkan darah korban.

Rupanya bukan memainkan, melainkan tak sengaja terpegang.

"Jadi anak itu tidak memainkan darahnya, kan rumah itu kan kecil, namanya kontrakan. Kebetulan anak itu belum tidur, jadi ada sisa darah yang menetes kepegang sama anak,"

"Jadi tidak terpegang ya," sambungnya.

Sakit Hati Dimaki Soal Penghasilan

Adapun motif Nando menghabisi nyawa istri dijelasakn AKP M. Said Hasan karena sakit hati di maki-maki dengan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dirinya.

"Motif pelaku menghabisi nyawa korban karena sakit hati karena istri memaki-maki tersangka dan kebetulan istri memiliki penghasilan yang lebih tinggi dibanding dari tersangka," jelasnya.

"Suami istri ini sama-sama bekerja tapi karena cekcok ekonomi lalu kemudian suami menghabisi nyawa korban," sambungnya.

Cara Licik Suami Bunuh Ibu Muda di Bekasi, Bertingkah Santai Tutupi Aksi Hingga Tak Disadari Tetangga (Tribun Bekasi / Facebook/Nando Kusuma Wardhana)

Dijelaskan pula aksi pembunuhan tersebut terjadi karena spontan emosi berawal dari adu mulut soal ekonomi.

"Hal tersebut terjadi karena spontan emosi, karena sebelumnya beberapa hari sebelum pembunuhan mereka sering terjadi cekcok mulut," terangnya.

Pelaku Sering KDRT

Sebelum meregang nyawa, Mega sempat mengunggah sejumlah potret tubuhnya dipenuhi luka lebam di media sosial Instagram pribadinya.

Korban kerap mengalami tindakan KDRT dari sang suami hingga membuatnya berujung sering meminta cerai.

Bahkan, Korban sudah melayangkan laporan atas dugaan tindak KDRT ke Polres Metro Bekasi.

"Doain aku dipermudah jadi jendes ya gais wkwk, mudah2an kali ini ga jilat ludah sendiri lagi wkwk jangan takut nikah, emg ini lagi apes aja di aku kwkw, ga cari bener atau salah. Yg jelas KDRT ttp aja gapernah dibenarkan wkwk," ungkap MSD, dalam unggahannya dilansir Youtube BuletiniNews.

Baca juga: Alasan Suami Bunuh Istri di Depan Anak-Anaknya, Korban Sering Minta Cerai Hingga Laporkan Kasus KDRT

Tampak sejumlah luka lebam dibagian bibir hingga sekujur tubuh diduga akibat dianiaya sang suami saat dirinya tengah hamil.

"Bonus gambar waktu hamil muda kwwk dikungfu pake jurus apatu lupa kwkw," tulisnya dengan unggahan bibir membengkak.

Lebih jauh, pada unggahan lainnya, korban juga mengaku mendapat kekerasan dari sang mertua,

Beruntung, Mega melarikan diri pukul 3 pagi dengan menggunakan ojek online.

"Run jam 3 pagi dari mama mertua dan suamik yang habis hajar aq abis2an. Wkwkw aku udha kek tahanan gabole kabur dari kontrakann wkwk Makasih abang gojek dah mo nolong ak biarpun gak sempet pake sendal," ujar Mega.

Jasad Korban Diselimuti

Mulanya jasad Mega ditemukan sang ibu di kontrakannya dua hari setelah pembunuhan, Sabtu (9/9/2023).

Pihak kepolisian lantas mendatangi tempat kejadian dan memang benar ditemukan jasad Mega diatas kasur yang diselimuti dengan kondisi leher luka sayatan.

"Tidak lama berselang saya bersama Kapolsek Cikarang Barat dan tim langsung datang ke TKP, dan benar ternyata sesampai di sana didapati jasad wanita sudah tidak bernyawa dan diselimuti oleh selimut berwarna hijau dalam kondisi leher luka sayatan terbuka," terang AKP M. Said Hasan.

Nando dan Mega terjadi adu cekcok dan memukul korban dengan menggunakan korban hingga menyeret tubuh korban ke dapur.

"Sebelum tersangka membunuh istri sahnya, tersangka lebih dulu cekcok dengan korban, setelah itu tersangka memukul korban menggunakan tangan kanannya, lalu menyeret korban menggunakan tangan kirinya," jelasnya.

Baca juga: Gelagat Suami Bunuh Istri di Bekasi, Titip Anak ke Rumah Mertua, Tiba-tiba Pulang Tangan Diborgol

Dari situlah emosi Nando makin memuncak karena melihat pisau di dapur hingga nekat mengiris leher korban hingga tewas ditempat.

"Sesampainya di dapur kebetulan ada pisau, yang digunakan oleh tersangka dan langsung mengiris leher korban hingga korban tidak bernyawa," terangnya.

"Setelah tidak bernyawa tersangka langsung menggendong tubuh korban ke kamar mandi dan langsung memandikan jasad korban menggunakan air yang ada di kamar mandi dan mengelap darah korban menggunakan pakaian anaknya," sambungnya.

"Setelah itu tersangka langsung menggendong korban ke atas kasur lalu menutupi tubuh korban menggunakan selimut," tambahnya.

Serahkan Diri

Setelah aksi pembunuhan, Nando lantas membawa anaknya untuk dititipkan ke ibu korban.

"Setelah itu korban membawa anaknya untuk dititipkan ke ibu mertuanya," jelas AKP M. Said Hasan.

Kendati begitu, merasa binggung usai membunuh istri akhirnya Nando pergi ke rumah orangtuanya dan menceritakan kejadian tersebut.

"Setelah dititipkan anaknya, tersangka bingung dan langsung datang ke rumah orangtua kandungnya dan menceritakan hal tersebut dan menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Barat," tegasnya.

Terancam 20 Tahun Penjara

Saat konferensi pers, terlihat pelaku ada di belakang polisi menghadap ke arah lain.

Pelaku hanya menundukan kepalanya mengenakan baju berwarna oranye.

Akibat perbuatannya, Nando terancam hukuman 20 tahun penjara dan maksimal hukuma seumur hidup.

"Untuk pelaku kita kenakan pasal 39 KUHP dan pasal 33 KUHP dengan pasal 5 junto pasal 44 ayat 3 UU RI nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan ancaman hukuman 20 tahun penjara dan maksimal hukuman seumur hidup," ujar AKP M. Said Hasan.

Sebagaimana diketahui, Nando (25) tega membunuh istrinya yang kemudian jasad korban diselimuti di atas kasur dalam kontrakannya, Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Siasat Suami Bunuh Istri di Depan 2 Anaknya di Bekasi, Sempat Jemur Baju & Selimuti Jasad di Kasur

Sebelumnya, Linda, ibunda MSD (24) istri yang dibunuh oleh suaminya sendiri mengungkapkan kejadian sadis yang dialami putrinya.

Seperti diketahui sebelumnya, M tewas dibunuh sang suami N (24)

Kasus pembunuhan ini terungkap saat ibu korban mendatangi ke kontrakan putrinya.

Linda mengaku menantunya N (25) selalu menitipkan kedua cucunya di rumahnya setiap hari, meminggat mantu dan anaknya sama-sama bekerja.

Namun berbeda dari biasanya, pelaku tak kunjung datang menjemput anaknya.

"Suami korban nitipin anaknya ke saya sehabis jumat, sampai jam 12 malem kan anak saya keluar kerja sampai jam 10, saya telpon kok belum dateng belum jemput," ujar Linda, dilansir dari Youtube
Investigasi tvOne, Senin, (11/9/2023).

Pelaku pun berdalih jika korban tengah makan saat dihubungi mertuanya.

"'Biasa bu lagi makan', tapi udah jam segini, ditunggu dari jam 12 kok gak dateng sampai jam satu, jam dua masa belum dateng juga, masa makan selama itu," ujarnya.

Tak kunjung datang menjemput anak-anaknya, Linda lantas mendatangi ke rumah kontrakan putrinya untuk mengembalikan cucunya.

Sang ibu mulai menaruh kecurigaan dan yakin jika korban berada di dalam kontrakan.

Pelaku jusru menaruh kunci pintunnya di dalam sepatu di depan rumahnya.

"Saya kan mau jualan mau ke pasar, jadi saya berangkat jam dua, sampai sana kata suami motornya kok gak ada, ac-nya nyalah saya gedor-gedor pintunya gak nyaut juga," katanya.

Saat dibuka, Linda mengaku sempat tak percaya jika putrinya dalam keadaan mengenaskan.

Korban disebut sudah dalam kondisi leher tergorok, hingga mata keluar darah.

"Saya pegang jidatnya itu dingin, tapi saya gak percaya itu anak saya," ungkapnya.

Ditanya soal cucunya mengungkapkan atau tidak soal kejadian sebelumnya, Linda menyebut bahwa cucunya belum lancar berbicara.

Disisi lain, Linda menungkapkan jika korban mengalami KDRT oleh suaminya, hingga harus menjalani visum dan melaporke Polres Bekasi.

"Dia lapor ke Polres, kata saya udah lah pisah aja gak usah balik lagi, dia juga emang pingin pisah, mereka tuh emang jarang cerita ke saya, pokoknya udah menderita lah," tandasnya.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkini