Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Ini Langkah Siti Mauliah Setelah Tahu Hasil DNA Bayi Tertukar, Bawa Jalur Hukum Gugat RS Sentosa

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siti Mauliah dikabarkan akan melangkah hukum setelah mengetahui dari tes DNA anaknya memang tertukar. gugatan terhadap Rumah Sakit Sentosa

Meski begitu, ia mengatakan bayi yang dirawatnya dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.

Disisi lain, Siti Mauliah meyakini anaknya tertukar usai suster Rumah Sakit Sentosa, Kabupaten Bogor mengambil gelang saat lahir untuk keperluan data.

Siti Mauliah mengaku ada perbedaan usai menyusui anaknya pada hari kedua setelah melahirkan.

Ia pun sempat mengutarakan rasa yang mengganjal kepada suaminya.

Akan tetapi kala itu sang suami tak menaruh kecurigaan apapun.

"Sehari semalem itu kan sama saya, pas mau pulang dari RS itu fisiknya udah beda, saya bertanya sama suami karena beda, kata suami engga mungkin rumah sakit salah," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2023) kemarin.

Kisah Viral Bayi Tertukar di Bogor, Sang Ibu Baru Tahu Dari Hasil Tes DNA Setelah 1 Tahun Merawat (Tribunnewsbogor/Pixelbay)

Hingga akhirnya, kecurigaan Siti Mauliah semakin kuat ketika mengurus administrasi kepulangan.

Siti Mauliah merasa curiga lantaran gelang yang melekat pada bayinya bukan atas namanya.

Akan tetapi pihak rumah sakit meyakinkan bahwa itu anak dari Siti Mauliah.

"Tapi udah tau bukan (atas namanya) tetap dibuka terus, katanya disuruh simpen, yaudahlah pulang," terangnya.

Sampai pada keesokan harinya, dua orang perawat dari rumah sakit tersebut mendatangi rumahnya untuk mempertanyakan gelang tersebut.

Kedua perawat tersebut mengatakan ingin mengambil gelang untuk keperluan suatu program.

"Itu pagi-pagi dia nyusul gelang, alasanya buat kunjungan jonhson. Itu gelang harus ketemu, sampe keluarga saya semua ikut nyari, dia pulang itu harus bawa gelang," katanya.

Setelah beberapa hari akhirnya gelang itu pun berhasil ditemukan. Selanjutnya gelang tersebut dikembalikan ke rumah sakit.

Kata Siti Mauliah, ketika mengembalikan gelang tersebut kepada rumah sakit sempat kembali menanyakan apakah bayinya tertukar lantaran gelang tersebut bukan atas namanya.

Akan tetapi, lagi-lagi pihak rumah sakit mengatakan bahwa anaknya tidak tertukar.

"Katanya cuma gelangnya aja yang ketuker," terangnya.

Mendengar penjelasan itu, Siti kemudian pulang ke rumahnya dengan menyimpan rasa kejanggalan.

Namun ia yakin anaknya tertukar, sehingga Siti Mauliah terus mencoba mencari keberadaan bayinya dengan meminta alamat pasien yang ada di gelang tersebut.

"Saya minta alamat berhubung hati saya gundah terus si bayi ini bukan anak saya walaupun sama saya dirangkul tapi hati saya engga nerima. Saya minta alamat gelang itu ke rumah sakit, ketemu, langsung saya susul ke rumah pasien B," katanya.

Siti Mauliah pun meminta kejelasan kepada pihak rumah sakit yang kemudian menyarankan untuk melakukan tes DNA di Cempaka Putih, Jakarta.

Dari hasil tes DNA tersebut, Siti Mauliah mengungkapkan bahwa anak yang dirawatnya tersebut bukan anak biologisnya.

Rasa janggal yang selama ini ia rasakan pun akhirnya terungkap dengan hasil tes DNA yang menunjukan tidak ada kecocokan dengannya.

"Jadi valid hasil DNA itu bukan anak dari ibu Siti. Jadi sekarang itu yang ada di bu siti bukan anak dia, bu Siti juga tidak tau keberadaan anaknya ada di mana," pungkasnya.

Baca juga: Ibu B Diduga Bayinya yang Tertukar Dengan Siti Ogah Jalani Tes DNA, Minta Rumah Sakit Lakukan Ini

Kemudian antara Siti Mauliah, pasien B atau pasien yang ada di gelang tersebut dan rumah sakit melakukan mediasi untuk mencari titik terang.

Tetapi mediasi tersebut belum membuahkan hasil. Pasalnya, pasien B masih enggan untuk melakukan tes DNA.

Hingga kini Siti Mauliah masih berjuang untuk mencari keberadaan anak kandungnya.

"Mungkin kalau engga ada suster kesini saya engga janggal dan gelisah, berhubung suster kerumah saya makin mengganjal dan gelisah. Kalau suster engga datang kerumah saya juga engga akan tau," pungkasnya.

Adapun pihak lain tersebut masih merupakan warga Kabupaten Bogor.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkini