TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus bayi tertukar di Bogor diduga bukan akibat kelalaian biasa dari pihak rumah sakit.
Diketahui, Siti Mauliah (37) dan Nyonya D orangtua bayi tertukar kini tinggal menunggu hasil tes DNA dari Puslabfor Polri di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Siti Mauliah dikabarkan akan melangkah hukum setelah mengetahui dari tes DNA anaknya memang tertukar.
Baca juga: Siti Mauliah Pasrah Jika Anak Nyonya D Terbukti Bukan Anak Kandungnya, Akui Terima Lapang Dada
Kuasa Hukum Siti menyampaikan adanya gugatan terhadap Rumah Sakit Sentosa yang dilakukan secara pidana lantaran dinilai lalai.
Mengingat banyaknya kerugian yang dialami Siti Mauliah atas kasus bayinya yang tertukar ini.
"Pastinya kami akan melakukan langkah-langkah hukum terkait kerugian yang sudah dialami ibu Siti, saya kira orang yang mengalami kasus ini betul-betul sebuah kasus kemanusiaan yang luar biasa," kata Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho dilansir dari Youtube BeritaSatu, Rabu, (23/8/2023).
"Itulah yang kami lakukan untuk melakukan gugatan karena sudah jelas ada kerugian materil pada ibu Siti," sambungnya.
Lebih lanjut, Rusdy mengatakan hingga saat ini pihak Rumah Sakit Sentosa belum menjalin komunikasi dengan Siti Mauliah.
Pihaknya berharap agar Rumah Sakit Sentosa bisa menyampaikan permintaan secara langsung kepada keluarga Siti.
"Belum ada (komunikasi) itulah yang kami harapkan seharusnya ada permintaan maaf secara tertulis dari seluruh stakeholder dari ownernya karena dia berbadan PT, kemudian direktur seharusnya dia datang ke rumah untuk menyampaikan rasa empati yang dirasakan oleh ibu Siti selama setahun," ujar Rusdy Ridho.
Baca juga: Pesan Haru Nyonya D Pada Siti Mauliah Bayi Tertukar Sebelum Tes DNA: Rawat Seperti Anak Sendiri
Terkait tanggapan soal 5 nakes RS Sentosa, keluarga Siti Mauliah menyerahkan semuanya ke pihak berwajib.
"Karena ini sudah masuk ke ranah penyidikan, kami serahkan ke Polres Bogor, sehingga akan terang benderang bagaimana kronologis bayi ini sampai tertukar," terangnya.
Kasus bayi tertukar di Bogor ini pertama kali diungkap oleh Siti Mauliah, warga Desa Cibeuteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Selama satu tahun Siti merasakan firasat bahwa bayi yang ia bawa pulang ke rumah bukan anak kandungnya.
Kecurigaannya muncul saat kali kedua dirinya dipertemukan dengan bayi yang ia lahirkan.
Ia merasa bayi yang hendak ia bawa pulang itu berbeda dengan bayi yang sebelumnya ia susui setelah melahirkan.
Feelingnya pun semakin menguat saat ia menyadari nama yang ada di gelang sang bayi ternyata bukan nama dirinya.
Setelah setahun merawat sang anak, Siti Mauliah akhirnya baru tahu kalau bayi tersebut bukan anak kandungnya.
Hasil tes DNA yang dilakukan Siti membuktikan kalau bayi itu tidak identik, alias bukan anak biologisnya.
Siti dan ibu berinisial D melahirkan di Rumah Sakit Sentosa Bogor pada hari yang sama pada 18 Juli 2022.
Baca juga: Kapan Hasil Tes DNA Siti Mualiah & Nyonya D Ibu Bayi Diduga Tertukar Keluar? Ini Kata Kuasa Hukum
Polres Bogor akan mengumumkan hasil tes DNA pada kedua orang tua serta bayi yang tertukar, hari, Jumat 25 Agustus di Polres Bogor.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengabarkan perkembangan yang sangat luar biasa terkait kasus bayi tertukar di Bogor.
Adapun pengumuman tersebut dijelaskan AKBP Rio Wahyu Anggoro turut mengundang Kementrian PPA dan KPAI untuk hadir.
"Insyaallah hari Jumat ya kami akan memberikan perkembangan yang sangat luar biasa dan alhamdulillah ini sifatnya kemanusiaan saya minta nanti Kementrian PPA dengan KPAI untuk hadir," jelas AKBP Rio Wahyu Anggoro. Dilansir Youtube Kompas TV, Kamis (24/8/2023).
"Pengumumannya nanti disampaikan di Polres," sambungnya.
Adapun tes DNA diambil diketahui dari bagian air liur.
Diketahui pula, Siti Mauliah bersama Nyonya D diduga ibu bayi tertukar melangsungkan tes DNA, pada Senin (23/8/2023).
Adapun tes DNA ini dilalukan kedua ibu bayi di di Puslabfor Polri di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
5 Nakes Dinonaktifkan
Keputusan pihak rumah sakit menonaktifkan lima perawat dan bidan tersebut diambil menyusul tujuh orang telah diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Unit Reskrim Polres
"Awalnya 15 orang yang mau disanksi, tapi kan kita harus melihat dong berapa orang yang kemudian terlibat," ujar Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/8/2023).
"Kita mendalami dan mencari mana yang paling berperan dan mengetahui betul peristiwanya. Jadinya yang 10 orang kita SP1 aja. Sedangkan yang lima perawat dan bidan dinonaktifkan atau dibebastugaskan," ungkapnya.
Gregg mengatakan, para bidan dan perawat yang disanksi telah dipindahkan ke bagian administrasi untuk sementara waktu.
Kelima nakes itu dinonaktifkan karena lalai memasang gelang identitas hingga bayi Siti Maulia (37) tertukar.
Sebelumnya diberitakan, bidan dan perawat RS Sentosa diperiksa Unit Reskrim Polres Bogor.
Mereka diperiksa sebagai saksi yang menangani persalinan atau kelahiran bayi warga Bogor bernama Siti Maulia yang tertukar.
Hasil pemeriksaan selama 10 jam, ada unsur kelalaian saat memasang gelang ke bayi Siti alias gelang dobel atau dua gelang dengan satu nama yang sama, yakni nama pasien B (sebutan dari rumah sakit).
Awal Mula Kejanggalan
Menurut Siti Mauliah awalnya ia merasa janggal bahwa anaknya tertukar di hari kedua berada di rumah sakit usai melahirkan.
Bahkan hal tersebut semakin membuatnya yakin setelah mengetahui tabiat putranya terhadap dirinya.
Siti Mauliah menyebut jika selain ada yang berbeda dari fisik bayinya.
Bayi tersebut bahkan terpaksa hanya diberikan susu formula lantaran tak mau diberi ASI.
"Engga pernah, soalnya dia engga mau, dari rumah sakit tok, pas mau pulang disusuin dia engga mau, nangis, saya nyuruh ponakan beli susu," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2023).
Selain itu bayi lelaki yang diberi nama Muhammad Rangkuti Galuh itu tidak pernah meminum ASInya.
"Susu formula terus, bukan karena ASI nya engga ada, tapi dianya yang engga mau," terangnya.
Meski begitu, ia mengatakan bayi yang dirawatnya dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.
Disisi lain, Siti Mauliah meyakini anaknya tertukar usai suster Rumah Sakit Sentosa, Kabupaten Bogor mengambil gelang saat lahir untuk keperluan data.
Siti Mauliah mengaku ada perbedaan usai menyusui anaknya pada hari kedua setelah melahirkan.
Ia pun sempat mengutarakan rasa yang mengganjal kepada suaminya.
Akan tetapi kala itu sang suami tak menaruh kecurigaan apapun.
"Sehari semalem itu kan sama saya, pas mau pulang dari RS itu fisiknya udah beda, saya bertanya sama suami karena beda, kata suami engga mungkin rumah sakit salah," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2023) kemarin.
Kisah Viral Bayi Tertukar di Bogor, Sang Ibu Baru Tahu Dari Hasil Tes DNA Setelah 1 Tahun Merawat (Tribunnewsbogor/Pixelbay)
Hingga akhirnya, kecurigaan Siti Mauliah semakin kuat ketika mengurus administrasi kepulangan.
Siti Mauliah merasa curiga lantaran gelang yang melekat pada bayinya bukan atas namanya.
Akan tetapi pihak rumah sakit meyakinkan bahwa itu anak dari Siti Mauliah.
"Tapi udah tau bukan (atas namanya) tetap dibuka terus, katanya disuruh simpen, yaudahlah pulang," terangnya.
Sampai pada keesokan harinya, dua orang perawat dari rumah sakit tersebut mendatangi rumahnya untuk mempertanyakan gelang tersebut.
Kedua perawat tersebut mengatakan ingin mengambil gelang untuk keperluan suatu program.
"Itu pagi-pagi dia nyusul gelang, alasanya buat kunjungan jonhson. Itu gelang harus ketemu, sampe keluarga saya semua ikut nyari, dia pulang itu harus bawa gelang," katanya.
Setelah beberapa hari akhirnya gelang itu pun berhasil ditemukan. Selanjutnya gelang tersebut dikembalikan ke rumah sakit.
Kata Siti Mauliah, ketika mengembalikan gelang tersebut kepada rumah sakit sempat kembali menanyakan apakah bayinya tertukar lantaran gelang tersebut bukan atas namanya.
Akan tetapi, lagi-lagi pihak rumah sakit mengatakan bahwa anaknya tidak tertukar.
"Katanya cuma gelangnya aja yang ketuker," terangnya.
Mendengar penjelasan itu, Siti kemudian pulang ke rumahnya dengan menyimpan rasa kejanggalan.
Namun ia yakin anaknya tertukar, sehingga Siti Mauliah terus mencoba mencari keberadaan bayinya dengan meminta alamat pasien yang ada di gelang tersebut.
"Saya minta alamat berhubung hati saya gundah terus si bayi ini bukan anak saya walaupun sama saya dirangkul tapi hati saya engga nerima. Saya minta alamat gelang itu ke rumah sakit, ketemu, langsung saya susul ke rumah pasien B," katanya.
Siti Mauliah pun meminta kejelasan kepada pihak rumah sakit yang kemudian menyarankan untuk melakukan tes DNA di Cempaka Putih, Jakarta.
Dari hasil tes DNA tersebut, Siti Mauliah mengungkapkan bahwa anak yang dirawatnya tersebut bukan anak biologisnya.
Rasa janggal yang selama ini ia rasakan pun akhirnya terungkap dengan hasil tes DNA yang menunjukan tidak ada kecocokan dengannya.
"Jadi valid hasil DNA itu bukan anak dari ibu Siti. Jadi sekarang itu yang ada di bu siti bukan anak dia, bu Siti juga tidak tau keberadaan anaknya ada di mana," pungkasnya.
Baca juga: Ibu B Diduga Bayinya yang Tertukar Dengan Siti Ogah Jalani Tes DNA, Minta Rumah Sakit Lakukan Ini
Kemudian antara Siti Mauliah, pasien B atau pasien yang ada di gelang tersebut dan rumah sakit melakukan mediasi untuk mencari titik terang.
Tetapi mediasi tersebut belum membuahkan hasil. Pasalnya, pasien B masih enggan untuk melakukan tes DNA.
Hingga kini Siti Mauliah masih berjuang untuk mencari keberadaan anak kandungnya.
"Mungkin kalau engga ada suster kesini saya engga janggal dan gelisah, berhubung suster kerumah saya makin mengganjal dan gelisah. Kalau suster engga datang kerumah saya juga engga akan tau," pungkasnya.
Adapun pihak lain tersebut masih merupakan warga Kabupaten Bogor.
Baca berita lainnya di google news