Bayi Kritis Karena Kelalaian Suster

Update Bayi Kritis Perawat Lalai Beri Susu Formula, RSAB Harapan Kita Akhirnya Buka Suara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update Bayi Kritis Perawat Lalai Beri Susu Formula, RSAB Harapan Kita Akhirnya Buka Suara

"Harapan saya dari rumah sakit tanggung jawab untuk Nala. Pertama saya juga harus tahu apa sanksinya yang diberikan untuk suster itu dan dari pihak RS juga apa bentuk pertanggungjawabannya," kata dia.

Chintia juga berharap, pihak rumah sakit bisa memprioritaskan Nala dalam pengobatannya, sebagai bentuk tanggung jawab.

"Terakhir saya dapat info kan Nala ini sudah naik berat badannya, sudah membaik sekarang dibuat seperti ini lagi dan itu lama, dan itu akan mengganggu saya juga bekerja, mau enggak mau saya juga resign," kata Chintia.

"Dan mereka juga harus juga memberikan fasilitas, mau nanti BPJS-nya gratis, Nala pun (harus) diprioritaskan. Kayak dia enggak pakai ngantre lah, itu bentuk pertanggungjawaban dari mereka," imbuhnya. 

Tangis Chintia Rindu Bayi

 

Chintia, ibu yang bayinya kritis diduga karena kelalaian oknum suster RSAB Harapan Kita mengaku rindu dengan anaknya yang kini berada diduga di ruangan khusus.

Nama Chintia belakangan viral setelah curahkan isi hati bahwa anaknya mengalami kritis setelah diberi susu yang salah oleh oknum suster.

Dalam unggahannya yang terbaru di Instagram @sucichintia88, Chintia mengaku ingin menggendong sang anak yang ia beri nama Lanala Ayudisa Halim atau Nala itu.

"Nalaaaa, mama kangeeen, mama mauu gendong nalaaa. Nalaaaaa," katanya yang memberikan emoji menangis dalam insta-story, Rabu (16/8/2023).

Diketahui, Lanala disebut baru menginjak usia 1 bulan 27 hari dan didiagnosa kelainan fungsi hati.

Sang ibu bercerita bagaimana anaknya yang sudah dalam kondisi sakit menjadi kritis setelah diduga suster memberikan susu yang salah ke anaknya.

Curhatnya itu disorot Anggota DPR RI Ahmad Sahroni hingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara.

Dilansir dari Kompas.com, Kemenkes menindaklanjuti laporan dugaan malapraktik perawat di rumah sakit tersebut.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya tengah berkomunikasi dengan unit yang bersangkutan.

“Masih kami koordinasikan dengan unitnya,” ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/8/2023).

Berita Terkini