Ketiga kalinya, anak Chintia mengalami kejang beserta posisi mata ke atas, namun sayangnya para suster di rumah sakit itu hanya terdiam dan tidak sama sekali melakukan pengecekan apapun.
Panggilan ke empat kalinya pada pukul 21:37 WIB anak Chintia terlihat sesak napas dan mengalami kejang, dan mengetahui kondisi sang anak yang semakin tidak membaik, akhirnya suster tersebut memangil dokter.
Saat dokter IGD mengecek sang anak, dokter menanyakan pada Chintia sejak kapan sang anak mengalami kondisi seperti ini, Chintia pun menjawab sejak pukul 19:00, dokter tersebut juga menanyakan apakah Chintia telah menginformasikan kondisi sang anak pada suster, tentu saja jawaban Chintia sudah.
Dari pertanyaan dokter ini membuat Chintia menyimpulkan jika selama dirinya memberitahu kondisi sang anak pada suster, suster tersebut tidak memberitahu dokter.
Karena kondisi sang anak cukup mengkhawatirkan, anak Chintia akhirnya dilarikan ke ICU.
Satu jam menunggu di ruang ICU, dokter tersebut bertanya sejak kapan colostomynya mengeluarkan darah, dan benar saja apa yang ditanyakan Chintia pada suster sebelumnya ternyata darah.
Chintia mengaku akibat kelalaian dari suster membuat sang anak yang kini berumur 1 bulan 27 hari harus menambah apa yang sebelumnya sudah diderita yaitu pendarahan di kepalanya dan akan dilakukan operasi.
Disorot Ahmad Sahroni
Viralnya postingan membuat Ahmad Sahroni, anggota DPR RI ikut buka suara.
Ahmad Sahroni menyentil Kementerian Kesehatan atas peristiwa itu.
"Ada Kejadian yg sangat Memilukan di duga di RSAB harapan Kita, penjelasan lengkap ada di Postingan saya,
@kemenkes_ri ini pak mentri wajib Periksa para Perawat nya , berbahaya kl masih ada yg beginian di RS besar,
Tolong Pak menkes @budigsadikin," tulisnya di akun Instagrma pribadinya @ahmadsahroni88, Selasa (15/8/2023).
Baca juga berita lainnya di Google News