Bayi Kritis Karena Kelalaian Suster

Pekerjaan Chintia Ibu Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Banting Tulang Demi Kesembuhan Anak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerjaan Chintia Ibu Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Banting Tulang Demi Kesembuhan Anak

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah pekerjaan dari Chintia, ibu bayi kritis diduga karena kelalaian suster di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita.

Baca juga: Kronologi Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Berawal Susu Diganti Tanpa Bilang ke Orangtua

Usai curhatannya viral soal kondisi sang bayi kritis diduga karena kelalaian suster di rumah sakit, sosok Chintia ikut menjadi sorotan.

Sosok ibu bayi yang kritis di RSAB alami pendarahan di kepala akibat kelalaian yang diduga oleh oknum suster di Rumah Sakit Anak dan Bunda ( RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat. (Ig@sucichintia88)

Diketahui jika ibu dari bayi Nala bernama Chintia Suciati.

Terpantau dalam Instagram miliknya, ia diketahui bekerja sebagai customer service di sebuah penjualan jual beli mobil bekas.

Lewat unggahan di akun media sosialnya, Chintia mengungkap bahwa ia bekerja di Carsome.

Sementara itu soal kehidupan pribadi yang lebih dalam, Chintia memiliki suami yang bernama Fernando Halim.

Dari pernikahan tersebut dirinya memiliki seorang putra bernama Darren Esa Halim.

Sedangkan anak keduanya adalah Lanala Ayudisa Halim atau Nala.

bayi dari seorang ibu bernama Chintia yang alami kondisi kritis diduga karena kelalaian suster di RS (instagram/sucichintia88)

Disisi lain, ebelumnya diektahui bahwa akun @sucishintia88 mengutarakan isi hatinya soal kondisi sang anak yang kritis diduga karena kelalaian oknum suster di salah satu rumah sakit di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita di daerah Jakarta Barat.

Saat itu sang bayi yang bernama Lanala Ayudisa Halim didagnosa ileostomy dan kelainan fungsi hati berumur 1 bulan 27 hari.

Sehingga hal tersebut membuatnya dirujuk ke RSAB di Jakarta Barat pada tanggal 12 juli 2023 setelah sempat menjalani 1 bulan perawatan di RS Pelni.

Di tanggal 12 Juli Chintia mengatakan jika dirinya membawa sang anak ke RSAB ke bagian IGD dengan kondisi fasses sang anak cair dan lemas, dengan diagnosa diare serta dehidrasi.

Kemudian sang anak dirawat di NICU sampai dengan 3 Agustus 2023, terhitung sang anak dirawat hampir 3 minggu dengan kondisi fases masih cair bahkan berat badan sang anak naik turun namun tidak ada konsultasi dengan dokter gastro, ataupun dari bedah atau yang lainnya.

Bahkan menurut penuturan Chintia, dengan kondisi sang anak yang seperti itu suster di NICU merencanakan agar sang anak atau pasien untuk pulang.

Baca juga: Pemicu Band Radja Laporkan Podcast Dunia MANJI, Merasa Difitnah Berujung Diboikot hingga Dimaki

Baca juga: Viral Curhat Seorang Ibu, Bayinya Kritis Diduga karena Kelalaian Suster di RS, Keluarkan Darah

Kendati demikian, melihat kondisi sang anak seperti itu, Chintia berinisiatif untuk menghubungi dr Franciska Bunjamin dr bedah anak di RS Pelni untuk membantu kondisi pasien yang fasesnya cair, hingga akhirnya dr Franciska membantu untuk menghubungi dr bedah di RSAB untuk melihat kondisi pasien.

Setelah itu, sang anak dipindahkan ke ruang rawat inap Ruang Widuri di tanggal 3 Agustus 2023.

Chintia mengatakan selama perawatan di ruang Widuri dengan dr penanggung jawab adalah dr bedah anak, di saat itu Chintia merasa lega karena sudah banyak dokter yang membantu untuk menangani sang anak.

Pada saat itu, seorang dokter Gizi menemukan susu yang cocok untuk sang anak, sehingga membuat berat badan (bb) sang anak naik.

Namun tepat tanggal 7 Agustus 2023, susu pepti junior yang seharusnya diberikan sang anak justru diganti dengan susu neocate tanpa sepengetahuan Chintia.

Mengetahui sang anak mendapat susu tersebut, membuat berat badan sang anak yang semulanya 2.165 menjadi 2.046.

Tak lama berselang, leher sang anak kemudian berubah berwarna kuning hingga membuatnya panik.

Chintia yang mengetahui hal tersebut lantas melaporkan kejadian ini kepada perawat di ruangan rawat sang anak.

Suster pun kemudian mengatakan jika nantinya pihaknya akan mengecek darah.

Akan tetapi sampai hari Selasa perawat tak kunjung melakukan pengecekan pada sang anak, hal ini membuat Chintia menanyakan perihal pengecekan darah sang anak.

Sampai di Rabu, 9 Agustus 2023 pukul 05 : 30 WIB, perawat melakukan pengecekan darah pada sang anak, kemudian Chintia sebagai orang tua menanyakan hasil dari pengecekan darah sang anak.

Pukul 15:00 Chintia melihat ada darah di kantong colostomy sang anak.

Hal itu membuat Chintia bertanya kepada suster, namun suster menyangkal jika itu bukanlah darah.

Kemudian pada pukul 19:00 malam, Chintia mengatakan jika kondisi sang anak susah bernafas, kemudian Chintia langsung melaporkan apa yang dialami sang anak pada suster, Chintia mengatakan ketika dirinya melaporkan kondisi sang anak suster tersebut hanya melihat sang anak kemudian keluar.

Penyebab Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Susu Diganti Buat Tubuh Kuning Hingga Berdarah (instagram/sucichintia88)

Tak berhenti di situ, anak Chintia kembali lagi mengalami sesak nafas namun saat melaporkan kejadin ini suster hanya memperbaiki posisi kepala sang anak.

Ketiga kalinya, anak Chintia mengalami kejang beserta posisi mata ke atas, namun sayangnya para suster di rumah sakit itu hanya terdiam dan tidak sama sekali melakukan pengecekan apapun.

Panggilan ke empat kalinya pada pukul 21:37 WIB anak Chintia terlihat sesak napas dan mengalami kejang, dan mengetahui kondisi sang anak yang semakin tidak membaik, akhirnya suster tersebut memangil dokter.

Saat dokter IGD mengecek sang anak, dokter menanyakan pada Chintia sejak kapan sang anak mengalami kondisi seperti ini, Chintia pun menjawab sejak pukul 19:00, dokter tersebut juga menanyakan apakah Chintia telah menginformasikan kondisi sang anak pada suster, tentu saja jawaban Chintia sudah.

Dari pertanyaan dokter ini membuat Chintia menyimpulkan jika selama dirinya memberitahu kondisi sang anak pada suster, suster tersebut tidak memberitahu dokter.

Karena kondisi sang anak cukup mengkhawatirkan, anak Chintia akhirnya dilarikan ke ICU.

Satu jam menunggu di ruang ICU, dokter tersebut bertanya sejak kapan colostomynya mengeluarkan darah, dan benar saja apa yang ditanyakan Chintia pada suster sebelumnya ternyata darah.

Chintia mengaku akibat kelalaian dari suster membuat sang anak yang kini berumur 1 bulan 27 hari harus menambah apa yang sebelumnya sudah diderita yaitu pendarahan di kepalanya dan akan dilakukan operasi.

Disorot Ahmad Sahroni

Viralnya postingan membuat Ahmad Sahroni, anggota DPR RI ikut buka suara.

Ahmad Sahroni menyentil Kementerian Kesehatan atas peristiwa itu.

"Ada Kejadian yg sangat Memilukan di duga di RSAB harapan Kita, penjelasan lengkap ada di Postingan saya,

@kemenkes_ri ini pak mentri wajib Periksa para Perawat nya , berbahaya kl masih ada yg beginian di RS besar,

Tolong Pak menkes @budigsadikin," tulisnya di akun Instagrma pribadinya @ahmadsahroni88, Selasa (15/8/2023).

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkini