Ia mengatakan, sering melihat AAB, meski tempat tinggalnya cukup jauh dari kos-kosan korban.
"Saya secara personal enggak kenal dengan dia (tersangka), tapi dia pernah beli ke warung saya beberapa kali," ujar dia kepada wartawan, Minggu (6/8/2023).
Toko kelontong milik Indah itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari kosan korban.
Ia juga meyakini, tersangka sering bolak-balik ke kos MNZ.
Baca juga: Tabiat Sosok Zidan Mahasiswa UI Tewas Dibunuh Senior Diungkap Keluarga, Rajin Beribadah: Dia Baik
"Iya, saya cukup yakin dia suka main ke kos korban. Soalnya apa-apa ke wilayah sini. Misalnya laundry pakaian, dia laundry di sekitar sini," ungkap dia.
"Padahal, banyak laundry di sekitar kos-kosan dia setahu saya," imbuh Indah.
Buang sweater penuh darah
Penjaga kontrakan bernama Sunarsih (46) menyebut, Altaf membuang sweater berwarna putih yang digunakannya untuk membunuh korban di di sela-sela tembok kontrakan.
"Betul, sweater yang dia pakai hari Rabu itu berwarna putih dan dibuang ke sela-sela tembok. Saya juga baru tahu pas penyidik ke sini hari Jumat lalu," ujar dia Minggu (6/8/2023).
Sunarsih mengatakan, sweater itu ditemukan dalam keadaan terbungkus plastik.
Ketika plastik pembungkusnya dibuka, terlihat banyak bercak darah yang membekas di sweater itu.
Terancam hukuman mati
Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok menetapkan Altaf sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap juniornya, MNZ.
Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengatakan, Altaf diduga membunuh korban dengan cara menusuknya secara berkali-kali.
Bahkan, kata Nirwan, pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh korban sudah disiapkan sebelumnya.
Baca juga: Jerit Tangis Ibu Zidan Mahasiswa UI Dibunuh Senior di Kosan, Pelaku Ucapkan Permintaan Maaf