TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Altafasalya Ardnika Basya (23), mahasiswa Universitas Indonesia (UI), menunjukkan gelagat tak biasa usai membunuh adik tingkatnya, MNZ (19) pada Rabu (2/8/2023).
Adha Amin Akbar (22), teman satu kontrakan tersangka mengungkapkan Altaf pulang dengan tubuh penuh keringat sehari usai mengeksekusi korban.
Berdasarkan informasi yang didengar Akbar, Altaf membungkus korban dengan kantong plastik berlangsung selama dua hari.
"Nah, pada Kamis malam itu dia (tersangka) tiba-tiba buka pintu kamar saya. Dia datang dengan badan penuh keringat," ujar Akbar, Minggu (6/8/2023).
Akbar menyebut tersangka tak ada maksud yang jelas ketika membuka pintu kamarnya dan sekadar basa-basi.
Waktu itu, kata Akbar, waktu menunjukkan sudah lewat pukul 12 malam.
"Dia basa-basi dengan badan berkeringat. Terlihat berkeringat karena dia kalau enggak salah pakai baju warna putih. Jadi kelihatan jelas keringatnya," tutur Akbar.
Walau demikian, Akbar mengungkapkan wajah tersangka tak terlihat panik sama sekali.
Mimik wajah tersangka cenderung tenang meski badannya penuh keringat.
Baca juga: Cerita Ayah Zidan Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Kebingungan 3 Hari Anak Tak Ada Kontak
Diketahui, jenazah korban baru ditemukan pada Jumat, (7/8/2023) atau dua hari setelah peristiwa pembunuhan.
Saat itu kerabat korban mengunjungi indekos MNZ di Kukusan, Depok. Penjaga indekos dan kerabat korban lantas menemukan jenazah MNZ yang terbungkus plastik hitam di kolong tempat tidur pada hari itu.
Altaf mengaku membunuh korban untuk merampas barang berharga miliknya. Altaf disebut sudah merencanakan perbuatannya itu.
Berseliweran di sekitar kos korban
Wajah Altaf sudah tak asing bagi sejumlah pedagang yang menjajakan barang dagangannya di sekitar kos MNZ, di daerah Kukusan, Depok, Jawa Barat.
Salah satunya adalah pemilik toko kelontong bernama Indah (44).