Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM- SFA siswi SMP di Jambi yang dilaporkan ke polisi karena mengkritik kota Jambi Pemerintah Kota Jambi kini mengadu ke Presiden Joko Widodo hingga Mahfud MD.
SFA ketakutan merasa nyawanya terancam setelah beredar isi chat grup WhatsApp diduga Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Jambi yang tengah membicarakannya.
Pasalnya, dalam chat grup WA 'Pemerinta Kota Jambi' yang beredar Dinas Kominfo kota Jambi Abu Bakar menyatakan bahwa klarifikasi SFA masih terlihat angkuh dan tidak menunjukkan rasa penyesalan yang seharusnya.
Baca juga: Sosok Abu Bakar Diskominfo Kota Jambi, Chat Diduga Provokasi agar Siswi SMP Dilaporkan Beredar
Menurut Abu Bakar dalam pesan itu, seharusnya SFA melakukan klarifikasi secara terbuka dan meminta maaf kepada seluruh ASN Pemkot Jambi.
"Masih tampak angkuhnya, tak tampak seperti orang menyesal dan bersalah. Mestinya dia presscon via media massa, minta maaf secara terbuka kepada semua ASN Pemkot telah dia fitnah, bukan cuma di akun medsos (TikTok) dia saja," tulisnya.
Sementara itu, siswi SMP Jambi yang mengetahui komentar Kadis Kominfo Jambi itu menyatakan ketakutan dan merasa diteror.
Melalui akun TikTok pribadinya @fadiyahalkaff, ia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menkopolhukam Mahfud MD untuk memberikan perlindungan kepada dirinya.
"Kepada YTH: yang mulia Bapak Presiden RI Joko Widodo dan Bapak Mahfud MD berdasarkan temuan FYP akun tiktok ini, saya merasakan ketakutan yang sangat akan terancam nyawa saya di kemudian hari,” tulis SFA melalui akun TikTok miliknya, Rabu, (7/6/2023).
SFA menyebut para ASN Pemkot Jambi yang tergabung dalam grup WhatsApp tersebut memiliki kekuasaan hingga ia meminta perlindungan.
"Dari perkataan orang orang yang ada di Chat Ini yang saya rasa CUKUP BERKUASA tolong Lindungi Saya pak dari PREDATOR ANAK," lanjutnya.
Baca juga: Pekerjaan Ayah SFA Siswi SMP di Jambi yang Dilaporkan karena Kritik Pemkot, Seorang Anggota Polisi
Sebelumnya, Akun TikTok SFA dilaporkan Kabag Hukum Pemkot Jambi, Gempa Awaljon, yang berisi kritikan ke Pemkot Jambi.
SFA pun telah meminta maaf saat menyampaikan klarifikasi terkait kontenya yang mengkritik Pemkot Jambi.
SFA meminta maaf karena mengkritik dengan menyebutkan kata 'firaun'.
Meskipun telah meminta maaf, hal ini masih menimbulkan ketegangan antara pihak yang melaporkan dan pihak yang dikritik.