TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Kavin Karya (49) kini hanya bisa terbaring di rumah setelah dirinya ditabrak truk tangki tangki berkapasitas 16.000 liter solar yang tiba-tiba nyasar ke rumahnya.
Akibat hantaman keras truk tangki ke tubuhnya, korban mengalami sejumlah luka serius diantaranya patah tulang bahkan limpa dan ginjal sebelah kiri pecah hingga harus diangkat lewat tindakan operasi.
Belum selesai permasalahan ditabrakn truk tangki, kini keluarga Kavin Karya juga dibuat bingung dengan tunggakan biaya rumah sakit yang jumlahnya mencapai Rp 102 juta.
Baca juga: Sopir Ditahan Polisi, Pemilik Truk Tangki Tabrak Warga Muara Enim Hingga Ginjal Pecah akan Dimediasi
Zahir Fadholuminallah (25) putra sulung dari Karvin Karya tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kronologis kejadian kecelakaan yang mengakibatkan limpa dan ginjal sang ayahnya sampai pecah.
Zahir bercerita kejadian tragis tersebut terjadi pada saat bulan April, tepatnya pada saat mereka selesai berbuka puasa.
Keluarga Karvin ini memiliki usaha warung makanan dan minuman yang ada di depan rumah yang jarak antara bibir jalan dan rumahnya kurang lebih 10 sampai 15 meter.
Dia mengatakan, kendaraan yang menabrak ayahnya merupakan mobil tangki pengangkut solar yang berasal dari Muara Enim menuju ke Palembang dalam keadaan kosong.
"Jadi waktu itu kejadiannya pas habis Maghrib, selesai buka puasa Abah duduk duduk di depan (di warung) sambil mengelap meja dan secara mengejutkan mobil tangki itu nyasar dan menabrak Abah yang sedang duduk di warung hingga terpental kurang lebih lima meter dari posisi awal Abah duduk," ujarnya saat dikonfirmasi.
Zahir mengaku anggota keluarga tidak ada yang melihat pada saat Karvin tertabrak, hanya mendengar suara dentuman keras dari depan rumahnya.
Setelah mendengar dentuman keras itu keluarga Kavin langsung berlari keluar rumah dan betapa kagetnya sudah ada mobil yang menabrak warung makananya.
"Mobil itu juga menabrak tiang listrik jadi pada saat itu aliran listrik di tempat kami langsung padam. Kami mencari Abah sekitar lima menitan dan ternyata Abah sudah dalam keadaan tergeletak di tanah dengan kondisinya yang patah tulang," katanya.
Melihat hal tersebut keluarga Karvin langsung membawanya ke rumah sakit umum Daerah untuk mendapat perawatan.
"Kondisi pada pada saat kami temukan masih melek tapi posisi melek nya itu udah ngga bisa ditanyain sudah seperti ngga sadar tapi matanya masih melek," katanya.
Zahir juga mengatakan pada saat sang ayah sudah dibawa ke rumah sakit dan sudah sadar, dari pengakuan Zahir sang ayah tidak ingat apapun kejadian yang menimpa dirinya.
Akibat dari tragedi mengenaskan tersebut kondisi limpa serta ginjal sebelah kiri dari sang ayah mengalami pecah dan harus dilakukan operasi dan diangkat.