TRIBUNSUMSEL.COM -- Fakta dibalik siswa SD dipindahkan sang ayah ke sekolah luar biasa (SLB) di Salatiga ternyata tak hanya disebabkan karena bullyan teman.
Adapun hasil tes Intelligent Quotient (IQ) dari siswa diketahui bernama Firman tersebut ternyata berada di bawa angka normal untuk anak seumurannya.
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Rabu (31/5/2023) Firman diketahui berusia 12 tahun tercatat sebagai siswa SD di salatiga.
Akun TikTok Satri Bagus bercerita, Firman memang tidak direkomendasikan melanjutkan pendidikan di sekolah biasa.
Hal itu merujuk pada hasil tes IQ yang dijalani Firman di RSUD Salatiga pada 5 Mei 2023.
Hasil tes IQ siswa SD yang pindah ke SLB adalah 50.
Dari pemaparan di suratnya, berdasar hasil tes IQ, kecerdasan Firman setara dengan anak usia 6 tahun.
"Ia memiliki kemampuan intelektual Firmansyah memiliki taraf kecerdasan yang masuk dalam kategori IDD dengan skor IQ 50 skala binet, sehingga ia memiliki daya tangkap yang kurang baik dibandingkan dengan anak seusianya dan anak mengalami hambatan intelektual"
Selain itu berdasar hasil tes IQ, Firman memiliki daya ingat yang lemah.
"Mengalami kesulitan melakukan kegiatan belajar terutama yang menggunakan daya khayal dan imajinasi, sehingga hal ini membuatnya akan lebih mudah untuk berpikir secara praktis dan sederhana dengan adanya contoh langsung. Sesuai kapasitas kemampuan intelektual yang dimilikinya, mengalami hambatan dalam menerima informasi yang baru diterimanya, memiliki daya ingat yang cenderung lemah dan kurang fokus".
Oleh karena itu menurut Satria Bagus berdasar informasi dari keluarga, bahwa Firman tidak memungkinkan meneruskan pendidikan di sekolah umum.
"Jadi tidak memungkinkan meneruskan di sekolah umum," katanya.
Sebenarnya sekolah Firman sebelumnya sudah melarang untuk pindah atau keluar.
"Tapi Firmannya tetap ingin melanjutkan ke sekolah yang sekarang, katanya lebih nyaman," ujar Satria.
Satria Bagus mengungkap tes IQ tersebut bukan inisiatif sekolah, melainkan keluarga Firman.