TRIBUNSUMSEL.COM- Umat muslim dianjurkan melaksanakan berbagai amalan di bulan Syaban, diantaranya dengan berpusasa.
Berpuasa di bulan Syaban dianjurkan sebagaimana hadits riwayat Bukhari berikut.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
Puasa Syaban Berapa Hari?
Mengacu pada hadits riwayat Bukhari, puasa Syaban bisa dilakukan sebisa dan sebanyak mungkin.
Meski begitu, umat muslim tidak diharuskan berpuasa selama sebulan penuh di bulan Syaban, sebagaimana hadits berikut ini.
كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya. Namun beliau berpuasa hanya sedikit hari saja.” (HR. Muslim no. 1156)
Melansir laman nu.or.id, puasa Syaban bisa dilakukan di permulaan bulan Sya'ban, atau tengah bulan dan di akhir bulan
Sebab, apabila dilaksanakan pada tanggal 13 hingga 15, maka disebut dengan puasa Ayyamul Bidh.
Keutamaan Puasa Syaban
Menurut Ustadz Abdul Somad, Nabi Muhammad SAW menunaikan puasa sunnah lebih banyak dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Hali ini memunculkan pertanyaan dari keluarga dan para sahabat Nabi termasuk Usamah Bin Zaid.