Gempa Cianjur

Korban Gempa Cianjur Curhat Diminta Kartu BPJS Kesehatan dan KK di RSUD Cimacan: Rumah Saya Roboh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan SD Negeri Sukamaju I di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur setelah musibah gempa bumi.

TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang korban gempa Cianjur curhat soal dirinya yang akan berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Cimacan, Cianjur malah dimintai berkas-berkas persyaratan.

Padahal berkas-berkas tersebut menurut pengakuannya telah tertimbun reruntuhan bangunan rumahnya.

"Minta persyaratan berkas Kartu Keluarga (KK) dan kartu BPJS. Punya saya udah enggak ada," ujar Panggar (54), warga Desa Nyarindung, Kecamatan Haregem, Cianjur Jawa Barat

Berkas yang diminta pihak RSUD Cimacan memberatkannya.

Baca juga: Nurhayati Hanya Pasrah dan Berdoa Saat Terkubur 4 Jam di Reruntuhan Madrasah Ketika Gempa Cianjur

Kisah Sedih Korban Gempa Cianjur, Diminta Kartu BPJS Kesehatan dan KK Saat Periksakan Cucu ke RSUD (Kolase Tribunsumsel.com)

Panggar mengatakan sudah tidak tahu dimana berkas-berkas penting miliknya, karena sudah tertimbun reruntuhan bangunan rumahnya.

"Rumah saya roboh. Lah berkas-berkasnya masih dimintain. Coba aja kalau mau cari," kata Panggar.

"Berapa lama harus bongkar-bongkar (reruntuhan) dulu," sambungnya.

Panggar mengatakan, berkas miliknya yang tersisa hanya KTP dan SIM. Namun, pihak RSUD Cimacan tidak menerimanya.

"Cuma ada KTP dan SIM. Baju aja tinggal yang dipakai ini," ungkap pria yang mengenakan kaus dan jaket berwarna biru itu.

Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian korban tertimbun tanah longsor di Cugenang, CIanjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Dilaporkan 36 warga tertimbun dan sejauh ini baru enam orang berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal. (KOMPAS.com/Firman Taufiqurrahman)

Alhasil, Panggar harus membayar pengobatan sang Cucu dengan biaya pribadi, bukan ditanggung BPJS.

"Bingung. Lagi kena musibah malah disuruh bayar," ujar Panggar.

"Butuh waktu berapa lama buat bongkar dulu cari berkas. Bisa berbulan-bulan. Ini kalau enggak mau pakai biaya pribadi, (pengobatan sang cucu) bisa ditunda," kata Panggar.

Panggar saat ditemui sedang menemani sang cucu yang terbaring lemas di velbed di dalan tenda pasien bertuliskan Kementerian Sosial (Kemensos), di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Cimacan, Cianjur, Jawa Barat.

"(Sang cucu) enggak mau makan dari lima hari yang lalu, perutnya sakit," kata Panggar, saat diwawancarai, Rabu (23/11/2022).

Panggar mengatakan sebenarnya ingin membawa sang cucu ke rumah sakit, pada Senin (21/11/2022) lalu.

Namun, rencananya tersebut baru terealisasi, pada Rabu ini.

Halaman
123

Berita Terkini