Gempa Cianjur

Nurhayati Hanya Pasrah dan Berdoa Saat Terkubur 4 Jam di Reruntuhan Madrasah Ketika Gempa Cianjur

Nurhayati Hanya Pasrah dan Berdoa Saat Terkubur 4 Jam di Reruntuhan Madrasah Ketika Gempa Cianjur

KOMPAS.com/Firman Taufiqurrahman
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian korban tertimbun tanah longsor di Cugenang, CIanjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Dilaporkan 36 warga tertimbun dan sejauh ini baru enam orang berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nurhayati (27) salah satu korban gempa Cianjur bercerita dirinya terkubur reruntuhan bangunan madrasah selama 4 jam.

Selama itu dirinya hanya bisa pasrah dan berdoa malaikat akan menolongnya.

Betul saja, warga dan relawan menemukan Nur yang sudah lemas dan tak berdaya terjebak tembok bangunan yang menindih tubuhnya.

"Saya baru dievakuasi jam 6 pas magrib dengan cara material bangunannya diangkat dulu secara manual," tutur Nur.

Tubuh Nur yang sudah tak berdaya akhirnya berhasil dievakuasi.

Nurhayati (27) korban gempa bumi Cianjur
Nurhayati (27) korban gempa bumi Cianjur tengah dirawat di di RSUD Cibabat, Rabu (23/11/2022).

Setelah lolos dari timbunan bangunan, Nur mencoba berdiri.

Namun, kakinya tak kuat untuk bertumpu.

Setelah diperiksa, Nur mengalami luka lecet di sekujur tubuhnya dan mengalami patah tulang kaki sehingga harus menjalani operasi di RSUD Cibabat.

"Hari ini mau dioperasi untuk penanganan patah kaki. Semoga lancar," ujar dia.

Nurhayati tak menyangka  gempa bumi bermagnitudo 5,6 itu memorak-porandakan Kampung Garogol, RT 05 RW 03, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tempat ia tinggal.

Nurhayati ingat betul saat kejadian, langit Cianjur sedang cerah, matahari berada tepat di ubun-ubun kepala, para petani tengah beristirahat dan berteduh dari terik matahari.

Alat berat menyingkirkan material longsor yang menutupi badan jalan yang menghubungkan Kampung Gintung dan Kampung Cugenang, Desa/Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Tiga orang warga mendengar rintihan suara perempuan dari sebuah rumah yang ambruk di kawasan Kampung Seulaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Alat berat menyingkirkan material longsor yang menutupi badan jalan yang menghubungkan Kampung Gintung dan Kampung Cugenang, Desa/Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Tiga orang warga mendengar rintihan suara perempuan dari sebuah rumah yang ambruk di kawasan Kampung Seulaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. ((TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN))

Saat itu pula Nur, sapaan Nurhayati, sedang berada di dalam sebuah gedung madrasah dan tengah mengaji bersama warga lainnya.

"Waktu itu saya lagi mengaji di madrasah, terus terasa goyang dan saat mau berdiri itu (bangunan) langsung runtuh," kata Nurhayati saat ditemui di RSUD Cibabat, Cimahi, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).

Hanya sekali goyangan, bangunan madrasah itu langsung ambruk seketika. Atap bangunan dan tembok di ruangan itu runtuh.

"Setelah madrasah runtuh, di sana masih terasa goyang terus sebentar-sebentar. Tapi kalau madrasah pas sekali goyang langsung ambruk," ucap Nur.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved