Rendahnya konsumsi, sementara kebutuhan kian tinggi akan mendorong terjadinya impor. Hal ini kemudian akan berakibat pada penurunan laba perusahaan sehingga berpengaruh pada lemahnya pasar modal.
8. Pertumbuhan Ekonomi Merosot selama Dua Kuartal Berturut-turut
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikasi yang digunakan dalam menentukan baik tidaknya kondisi ekonomi suatu negara. Jika pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan maka negara tersebut masih dalam kondisi ekonomi yang kuat, begitupun sebaliknya.
Bruto, sebagai acuan produk. Jika produk domestik bruto mengalami penurunan maka dapat dipastikan bahwa pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan mengalami resesi.
9. Nilai Impor Lebih Besar dari Ekspor
Nilai impor terlalu besar disini adalah Negara yang tidak dapat memproduksi kebutuhannya sendiri kemudian mengimpor dari negara lain. Sebaliknya, negara yang memiliki kelebihan produksi dapat mengekspor ke negara yang membutuhkan komoditas tersebut.
Sayangnya nilai impor yang lebih besar dari nilai ekspor dapat berdampak pada perekonomian yaitu, defisitnya anggaran negara.
10. Tingkat Pengangguran Tinggi
Tenaga kerja sebagai salah satu faktor yang berperan penting dalam penggerak perekonomian. Jika suatu negara tidak mampu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi para tenaga kerja lokal, maka tingkat pengangguran meningkat. Resikonya adalah tingginya tingkat kriminal guna memenuhi kebutuhan hidup.
Baca juga: Arti Kata Ekshumasi Adalah, Mengungkap Kasus Kematian Brigadir J
Baca juga: Arti Kata Spam Adalah, Bahasa Gaul Populer di Media Sosial, Ini Maksud dan Contohnya
Baca juga: PMO Adalah Apa? Bahasa Gaul yang Populer di Media Sosial, Ternyata Ini Artinya
Demikian defenisi lengkap, contoh beserta faktor penyebab resesi yang perlu diketahui.
Baca artikel dan berita lainnya langsung dari google news