Berita Palembang

Kumpulkan Produsen, Distributor hingga Retail Minyak Goreng, Ini 5 Hasil Rakor DPRD Sumsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapat Koordinasi (Rakor) Komisi II DPRD Sumsel, Disperindag Pemprov Sumsel, Satgas pangan, produsen dan distributor hingga retail di Banggar DPRD Provinsi Sumsel, Selasa (1/3/2022).

Tim Satgas  Pangan Polda Sumsel AKBP Hadi Saefuddin mengungkapkan, jika berdasarkan hasil laporan satgas pangan Polres dan Kabupaten/ kota di Sumsel, jika minyak goreng tidak terjadi lagi kelangkaan.

"Minyak goreng sudah teratasi tidak terjadi kelangkaan, itu berdasarkan hasil pantauan yang kami lakukan setiap hari," beber Hadi.

Apalagi berdasarkan hasil laporan dari Bulog, akan segera membagikan 58 ribu liter minyak goreng ke Kabupaten kota seperti melakukan operasi pasar.

"Ini salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kelangkaan di lapangan,"ujar Hadi. 

Produsen minyak goreng terbesar di PT Sinar Alam Permai (SAP), berjanji akan memenuhi kebutuhan suplai minyak goreng. Termasuk menambah jumlah produksinya dari sebulan 10 ribu ton per bulan menjadi 15 ton per bulan.

"Kami sangat berkomitmen membantu pemerintah agar kelangkaan ini tidak terjadi lagi dilapangan. Secara normal kami bisa memproduksi sebanyak 15 ribu ton per bulan dan saat ini baru 10 sampai 11 ribu per ton, dan kita komite tetap beroperasional," tandasnya.

Hal senada diungkapkan Manager Operasional PT Indo Karya Internusa Palembang Liana mengungkapkan, selaku produsen migor (merek MM), pihaknya tetap melakukan produksi dan pemasaran secara normal, meski ada penetapan harga eceran tertinggi dari pemerintah.

"Selain kami menghasilkan 60 ribu liter per hari minyak goreng kemasan, selain itu ada minyak curah tergantung permintaan, dan kami terus menyalurkan minyak goreng ke produsen yang ada," paparnya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel Ahmad Rizali menyatakan, jika pihaknya tak menampik ada beberapa produsen yang menahan sementara waktu minyak goreng di pasaran.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Ada 23 Parpol di Sumsel Telah Terdaftar di Kesbangpol

Namun ia memastikan hal itu dikarenakan masih menunggu kejelasan penggantian selesih harga setelah pemerintah menetapkan harga tertinggi awal Februari lalu.

"Sekarang banyak berjalan termasuk refraksi selisih harga, jika itu selesai saya rasa semuanya akan kembali normal," tukasnya.

Pihak distributor dan retail sendiri mengaku jika saat ini pihaknya tidak melakukan penahanan produk minyak goreng yang ada, jikapun sampai ditoko tidak lama produk itu habis diborong masyarakat..

"Kalau ditempat kami, setiap datang tidak lama habisnya dibeli masyarakat dan aaat ini poisisinya habis," tukas perwakilan Alfamart.
 

Berita Terkini