Meskipun telah berada di posisi teratas dalam jabatan penting di pemerintahan Kabupaten OKI.
Putra sulung dari 6 bersaudara ini merupakan satu-satunya pegawai ASN dalam keluarga.
"Jujur kelima adik saya tidak ada yang mau menjadi ASN, apalagi di jaman dulu gaji yang terbilang kecil untuk golongan 3C waktu itu hanya Rp 64.000 perbulan,"
"Maka rata-rata adik saya ada yang jadi pengusaha di Jakarta, ada juga bekerja di perusahaan swasta dan paling bungsu sekarang jadi salah satu kepala desa di Kabupaten Muratara," ungkapnya.
Jika berbicara tentang keluarga, Husin dikaruniai sepasang laki-laki dan perempuan.
Dimana semuanya sudah tamat dan bekerja menjadi dokter.
"Alhamdulillah masing-masing sudah bekerja dan udah punya satu cucu dari anak perempuan saya," terang Husin.
"Karena saya sibuk bekerja, jadi istri lebih dominan mendidik anak, tetapi saya juga tetap konsisten memperhatikan kebutuhan,"
"Saya tidak menargetkan kepada anak-anak untuk jadi ASN, karena terpenting sudah mendorong dan memberikan semangat, urusan keinginan itu tergantung mereka yang akan menentukan hidupnya," tandasnya.