TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -Beberapa jabatan penting di ruang lingkup pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ilir telah diemban H. Husin S.Pd MM, M.Pd hingga mampu berada di jabatan tertinggi eselon IIA.
Di bawahnya kepemimpinan Bupati OKI, H. Iskandar SE dan Wakil Bupati, H. Djakfar Shodiq.
Pria yang kini memasuki usia 58 tahun, diamanahkan untuk menduduki jabatan tertinggi bagi Aparatur Sipil Negara yaitu sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) sejak tahun 2014 hingga sekarang.
Sebelum menjadi seperti sekarang, pria asal Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ini memulai karir dari pengangkatan ASN yang diperoleh di tahun 1988 silam.
Saat itu dirinya lulus disektor keguruan dan menjadi guru bahasa Inggris di SMA Negeri 2 Kayuagung mulai 1988 sampai tahun 2002 (kurang lebih 13 tahun).
"Sebenarnya tugas paling lama saya yaitu menjadi guru, dan kedua sebagai sekda kurang lebih 7 tahun," jelasnya saat ditemui diruang kerjanya, Senin (20/9/2021) siang.
Diceritakan kembali, disaat reformasi sekitar tahun 2002 dirinya ditarik dan diperbantukan untuk menjadi staff di dinas Pendidikan Kabupaten OKI.
"Selama 5 tahun disana dan jabatan pertama yaitu kasi bangunan gedung SMP dan diangkat ke Kasubdin dan terakhir diangkat lagi jadi Kepala bagian Tata Usaha (TU)," ujarnya
Selanjutnya pada tahun 2007 kembali diangkat untuk mengisi jabatan Kabag ekonomi di sekretariat daerah, lalu tahun 2008 dipromosikan ke eselon 2 jadi kepala dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sampai dibulan Juli 2012 dan menjadi asisten 3.
"Setelah itu rolling menjadi inspektur inspektorat selama setahun. Kemudian dibawah kepemimpinan H. Iskandar SE saya dipercaya sebagai Sekda menggantikan Ruslan Bakri yang saat itu ditarik ke Palembang," ujarnya pria yang telah memiliki seorang cucu.
Dinobatkan sebagai Sekda termuda se-provinsi Sumatera Selatan kala itu, menumbuhkan semangat etos bekerja dan memberikan yang terbaik diruang lingkup pemerintah.
"Dimanapun ditempatkan, saya pasti akan fokus dan tidak tanggung-tanggung jika ada tujuan pokoknya harus tercapai, karena kalau kita kerja sudah maksimal dan semangat pasti akan berhasil," jelasnya.
Dalam mendongkrak kinerja para ASN, Husin kerap memotivasi agar bekerja secara profesional dan wajib mempunyai kemampuan teknis, kemanagerial dan budaya kultur
"Pegawai harus memiliki kemampuan seni yaitu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi, dalam artian seni mempengaruhi orang untuk menuju target yang di inginkan,"
"Terhadap pimpinan disamping bekerja dengan profesional, kita juga tunjukkan kejujuran. Terutama Integritas harus ditanamkan dalam diri masing-masing," tuturnya.
Meskipun telah berada di posisi teratas dalam jabatan penting di pemerintahan Kabupaten OKI.
Putra sulung dari 6 bersaudara ini merupakan satu-satunya pegawai ASN dalam keluarga.
"Jujur kelima adik saya tidak ada yang mau menjadi ASN, apalagi di jaman dulu gaji yang terbilang kecil untuk golongan 3C waktu itu hanya Rp 64.000 perbulan,"
"Maka rata-rata adik saya ada yang jadi pengusaha di Jakarta, ada juga bekerja di perusahaan swasta dan paling bungsu sekarang jadi salah satu kepala desa di Kabupaten Muratara," ungkapnya.
Jika berbicara tentang keluarga, Husin dikaruniai sepasang laki-laki dan perempuan.
Dimana semuanya sudah tamat dan bekerja menjadi dokter.
"Alhamdulillah masing-masing sudah bekerja dan udah punya satu cucu dari anak perempuan saya," terang Husin.
"Karena saya sibuk bekerja, jadi istri lebih dominan mendidik anak, tetapi saya juga tetap konsisten memperhatikan kebutuhan,"
"Saya tidak menargetkan kepada anak-anak untuk jadi ASN, karena terpenting sudah mendorong dan memberikan semangat, urusan keinginan itu tergantung mereka yang akan menentukan hidupnya," tandasnya.