Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNSUMSEL.COM, GAMBIR - Pandemi Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia.
Namun, Anies Baswedan ingin menggelar Formula E pada tahun 2022 mendatang.
Sejumlah pihakpun mengkritisi hal tersebut.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Gubernur Anies Baswedan mengkaji ulang niatnya menggelar Formula E pada 2022 mendatang.
Pasalnya, ibu kota kini tengah mengalami defisit anggaran imbas pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020 lalu.
"Duit dari mana? Pembangunan saja banyak yang enggak bisa dibangun, kita sedang defisit anggaran," ucapnya, Rabu (25/8/2021).
Politisi senior PDIP pun mengapresiasi anggotanya yang menggulirkan hak interpelasi.
Ia menyebut, hal itu merupakan kewenangan dari setiap anggota DPRD DKI yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun.
Dengan demikian, ia berharap, bisa mengkaji lagi program prioritas Anies Baswedan di akhir masa jabatannya yang bakal berakhir Oktober 2022 mendatang.
"Kalau saya ini ucapan pribadi ya, bukan atas nama lembaga. Di situasi pandemi Covid-19 seperti ini sebetulnya lebih mikir ke depannya gimana," ujarnya di gedung DPRD DKI.
"Jangan terlalu dipaksakan (menggelar Formula E)," tambahnya.
Baca juga: PKS Sebut Anies Baswedan Sukses Tangani Kasus Covid-19 di Jakarta, Dianggap Layak Dapat Penghargaan
Baca juga: Anies Baswedan Kembali Terkena Masalah, Dipanggil Lewat Hak Interpelasi Karena Balap Formula E
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan ternyata telah menggelontorkan anggaran hampir Rp 1 triliun.
Uang sebanyak itu digunakan Anies Baswedan demi memuluskan keinginannya menggelar Formula E di Jakarta.
Hal ini diketahui dari hasil laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan DKI Jakarta tahun anggaran 2019-2020.