“Penggunaan garam tidak dibenarkan, karena konsentrasinya tidak tepat. Ini bisa menyebabka mukosa atau lapisan hidung menjadi rusak atau iritasi,” jelas dr. Fikry yang juga berpraktik di RSCM, Jakarta.
“Bakteri atau flora normal yang ada di hidung, tenggorok atau mulut bisa ikut musnah jika melakukan cuci hidung menggunakan garam,” imbuhnya.
Dikatakan dr. Fikry, terapi cuci hidung bisa dilakukan siapa saja.
Untuk orang yang sehat, cuci hidung bisa dilakukan secara rutin di pagi hari dan malam sebelum tidur, sementara sebagai pencegahan penyakit bisa dilakukan setelah terpapar polusi atau bertemu orang sakit.
Sedangkan terapi cuci hidung untuk pasien Covid-19, menurut dr. Fikry bisa dilakukan minimal tiga kali sehari.
Baca juga: BOR di Palembang Lebih 80 Persen, Dinkes Minta RS Rujukan Covid Tambah Ruang Rawat Inap dan Isolasi
Baca juga: Ada Tambahan 49.071 Kasus Positif Baru, Ini Update Sebaran Covid-19 di Indonesia 23 Juli 2021
Berikut langkah-langkah cuci hidung:
1. Cuci tangan dengan 6 langkah sebelum melakukan cuci hidung
2. Ambil cairan NaCL dengan spuit
3. Kepala dimiringkan ke kiri, masukan spuit ke lubang hidung kanan dengan memakai tangan kanan
4. Mulut dibuka, tahan napas
5. Semprotkan dengan kuat
6. Keluarkan sisa cairan di hidung
7. Lakukan arah sebaliknya, dengan kepala dimiringkan ke kanan, masukan spuit kedalam lubang hidung kiri dengan memakai tangan kiri
“Cuci hidung aman dilakukan sendiri di rumah, asalkan dengan cairan yang tepat,” pungkas dr. Fikry.
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Apakah Benar Cuci Hidung Menggunakan Garam Bisa Cegah Infeksi Covid-19?.