TRIBUNSUMSEL.COM - Pandemi Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia.
Bahkan, Covid-19 ini masih terus memakan korban jiwa.
Tak memandang dulu, setiap orang bisa dengan mudah terpapar Covid-19 ini.
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Kepala Dua, Tangerang pada Minggu (11/7/2021) pukul 21.30 WIB.
Orang nomor satu di Kabupaten Bekasi itu meninggal setelah berjuang melawan virus Covid-19 selama satu pekan dirawat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny menjelaskan kronologi meninggalnya Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.
Almarhum awalnya mengalami sakit demam, akan tetapi kondisi semakin menurun sehingga dibawa Rumah Sakit Permata Keluarga pada Kamis (1/7/2021). Di sana dilakukan tes usap PCR hasilnya positif corona.
"Minggu pagi 4 Juli 2021, saturasinya turun. Lalu cari ICU untuk perbaikan maka dibawa ke Rumah Sakit Siloam Tanggerang. Karena kondisi ICU di RSUD dan rumah sakit di Kabupaten Bekasi penuh," kata Sri Enny pada Senin (12/7/2021).
Sri Enny menjelaskan saat menjalani perawatan di RS Siloam kondisi Bupati Eka sempat stabil pada Minggu (4/7/2021) sore.
Fungsi paru dalam keadaan baik, fungsi ginjal juga kondisinya masih stabil meski ada gangguan sedikit.
"Tapi memang ada beberapa angka yang secara laboratorium itu ada yang tidak membaik. Semua dokter di RS sudah mengupayakan," ungkap dia.
Namun, kata dia, pada Minggu (11/7/2021) pagi kondisi kembali memburuk.
Dari analisa laboratorium ada yang tidak membaik dan orang menyebutnya ada badai sitokin. Kemudian, jam 17.00 WIB, tiba-tiba jantung Bupati berhenti secara mendadak.
”Yang saya tahu, karena trikoagulasi tadi, pembekuan darahnya ada, di RJP (Resistensi Jantung Paru) kita balik lagi, semuanya ada lagi, almarhum memang punya riwayat jantung,” ungkapnya.
Tim dokter berusaha melakukan penanganan hingga akhirnya kondisi sempat kembali stabil. Akan tetapi kondisi Bupati Bekasi sudah kritis dan tepat pada pukul 21.25 WIB terjadilah serangan jantung kedua. Tim dokter berusaha melakukan RJP, namun gagal.