Berita Muratara

Desa Transmigrasi di Muratara Ini Bisa Dicontoh, Dapat Label Maju dari Kemendesa

Penulis: Rahmat Aizullah
Editor: Yohanes Tri Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menggelar silaturahmi para tokoh, Sabtu (10/4/2021) malam.

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Pemerintah Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menggelar silaturahmi para tokoh, Sabtu (10/4/2021) malam.

Acara yang digelar hingga dini hari tadi dalam rangka diskusi duduk bersama untuk merajut kebersamaan dalam pembangunan desa.

"Kami mengadakan acara namanya 'Lungguh Bareng Sambung Roso' atau duduk bersama menyambung rasa, seluruh tokoh hadir," kata Kepala Desa Bumi Makmur, Yatno, Minggu (11/4/2021).

Yatno menjelaskan, tujuan diadakannya acara itu untuk menampung semua pendapat dan gagasan seluruh tokoh masyarakat demi kemajuan desa.

Ada tiga tema yang dibahas yakni soal pembangunan desa, ekonomi kerakyatan, dan pendidikan untuk generasi penerus.

"Kami butuh masukan dari para tokoh, sudah banyak orang hebat dari desa ini, kita butuh pemikiran mereka untuk kemajuan desa," katanya.

Baca juga: Jelang Puasa Ramadan Harga Bahan Pokok Rata-rata Naik di Muratara, Harga Ikan Teri pun Melonjak

Yatno menyebutkan, Desa Bumi Makmur yang merupakan desa transmigrasi sejak tahun 1986 kini sudah ditetapkan sebagai desa maju.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia menetapkan desa maju itu bukan tanpa alasan.

Desa ini terkenal dengan desa yang menjunjung tinggi budaya gotong-royong dan masyarakatnya amat kompak.

Mereka bahu-membahu membangun desa seolah tanpa mengharapkan bantuan pemerintah.

"Sebenarnya bukan kita tidak butuh bantuan, kita sangat butuh, masih banyak yang belum dibangun, cuma swadaya masyarakat kami sangat tinggi," katanya.

Menurut Yatno, yang membuat desanya ditetapkan menjadi desa maju dilihat dari ekonomi masyarakatnya yang mayoritas sudah mapan.

Selain itu, kelebihan dari desanya adalah kekompakan dan budaya gotong-royong yang digalakkan masyarakatnya.

Bahkan, kata Yatno, desa yang dipimpinnya pernah mendapat prestasi Juara III tingkat nasional dari segi gotong-royong masyarakatnya.

Halaman
12

Berita Terkini