Semesta akan bekerja dengan caranya sendiri untuk mempertemukan mereka pada waktu yang tepat.
Andin berandai keadaan akan makin indah jika tiada kasus Roy.
Al mendatangi kampus dan terlihat ada Rafael.
Terlihat Rafael berani mendekati Andin biarpun mereka masih suami-istri.
Al merasa cemburu berat, saat Andin menangis tapi orang lain yang mengusap air matanya.
Kemudian, Al balik badan pergi dan Andin menyusul.
Saat memanggil, Al sudah pergi dan Andin hanya bingung.
Dia melihat Al tapi seperti khayalannya.
Al sampai merasa tiada harapan untuk kembali kepada Andin.
Sementara itu, Elsa sudah menunggu Reyna bersama Mirna.
Tanpa Rosa, ini jadi kesempatan emas untuk mengecek tas Reyna.
Elsa membawa hadiah untuk Reyna.
Wajah Mirna hanya tegang mengawasi kelakukan Elsa.
Saat mau mengambil tas Reyna, Mirna sempat menolak tapi Elsa memaksa diri.
Elsa duduk di sana, sedangkan Mirna mengawasi Reyna dan Elsa.
Elsa berpeluang membuka tas Reyna dan mencari anting.
Mendadak batuk dan Mirna mau mengambil minum.
Terlihat oleh Mirna, Elsa mencari tas Reyna.
Lalu Mirna mendekati dan memergoki Elsa yang sedang memeriksa tas Reyna.
Mirna tahu Elsa sedang menggeledah tas dan merebut tas Mirna.
Elsa makin kesal, terlebih anting itu tak ada dicari.
Kiki bernyanyi girang, karena lagu itu cocok antara dirinya dan Rendy.
Ada boneka yang tergeletak dan saat mengambil boneka itu.
Ternyata anting itu terselip di bulu boneka itu.
Kiki teringat lagi dengan anting yang pernah diberesinya.
Lalu terkenang Al bertanya soal anting itu.
Inilah anting yang dicari Al, maka Kiki mengantungi anting itu untuk memberikan kepada Al.
Gagal lagi rencana Elsa dan menduga Sarah salah memberi informasi.
Maka, Elsa menghubungi Sarah dengan nada kesal karena Mirna hampir curiga.
Sarah hanya menyampaikan ucapan Reyna dan mustahil anak kecil berbohong.
Kemudian Elsa meminta Sarah memancing Reyna untuk tahu lebih detail soal anting itu.
Sarah makin penasaran, kemungkinan anting itu sudah dikeluarkan dari tas Reyna.
Rendy sedang menunggu Nino yang beberapa saat tiba dengan mobil 4wd putihnya.
Nino menjawab berkas itu sudah diambil oleh Surya dan dibantu senior Andin di kampus, Rafael.
Ada pertanyaan lanjutan, Nino sudah membaca isi berkas itu dan mau mencari tahu di dalamnya, tapi bukan urusan Rendy.
Selang kemudian, Rendy menghubungi Al yang sedang mengendarai.
Al baru tahu Surya membantu Rafael mengambil berkas perkara.
Nino sudah membaca tapi sedang menyelidiki sesuatu.
Maka, Rendy menyelidiki alasan Nino mau menyelidiki isi berkas itu.
Al curiga dengna Rafael yang ikut campur urusannya, sampai ikut menyelidiki kasus Andin.
Hati Al sangat sakit dan mengira itu balasannya dan harga yang dibayar atas perbuatannya dulu.
Di kantor, Nino mulai berpikir dengan Rendy yang bertanya soal berkas.
Jelas, Al menyuruhnya tapi mau tahu apa.
Yuli, istri Jaja menghubungi Nino, ternyata suaminya sudah siuman.
Kabar lanjutannya, Jaja dapat diajak berbicara.
Ini kabar bahagia, Nino mau ke sana sekaligus memberitahu kepada Rafael dan Elsa.
Rafael mendatangi Andin yang menduga sedang melihat Al.
Rafael meminta Andin yang rindu dengan Al untuk menyampaikan isi hatinya, selain itu ada rasa sayang dan cinta.
Sayangnya, itu berbenturan dengan rasa cemas dan kecewa.
Terlihat Andin bengong.
Ada pesan dari Nino, dan Rafael membalas akan ke sana.
Rafael pun meninggalkan Andin karena ada urusan.
Andin meminta foto itu dan Rafael menyerahkannya.
Sebab itu pertanda awal mereka dipertemukan oleh kismat (takdir) Tuhan.
Rafael tak mau mengatakan sekarang.
Andin memandang foto itu.
Jika sudah kenal lebih dulu, mereka akan bersama tanpa harus melewati kejadian berliku seperti ini.
Andin mengantungi foto itu dengan menghela napas yang berat.
Bersambung ke Segmen 4