TRIBUNSUMSEL.COM - Ikut dalam rombongan Rizieq Shihab saat terjadi penembakan, anggota Front Pembela Islam (FPI) ini akhirnya buka suara.
Ia menyampaikan kesaksiannya terkait penembakan polisi yang menewaskan 6 anggota laskar FPI.
Kesaksian ini diungkap anggota FPI tersebut melalui program acara Mata Najwa Trans 7 dilansir pada Kamis (17/12).
Anggota FPI (A, nama disamarkan) menuturkan kesaksiannya terkaitĀ
Selain itu, A juga membantah mengenai kepemilikan senjata tajam yang diungkap pihak kepolisian.
Menurut A, ketika itu laskar FPI mendapatkan tugas untuk mengawal Habibana dari jalan sampai ke lokasi.
Baca juga: REKAMAN Detik-detik Diduga Laskar FPI Ditembak Polisi Diputar Najwa Shihab, Ada yang Minta Tolong
Baca juga: Sekarang Menteri PPN, Profil Suharso Monoarfa Calon Ketum PPP, Rekam Jejaknya di Dunia Politik
"Tetapi sebelumnya ada info dari teman yang sudah stay selama beberapa hari di situ, ada tiga mobil yang standby di sana, dicurigain tuh," ucap anggota FPI.
Lebih lanjut, anggota FPI ini menceritakan ketika mereka keluar dari komplek Sentul menuju tempat pengajian, disitu terdapat mobil yang dicurigai kemudian menyala mesinnya.
"Ada satu mobil pertama jalan, kita curiga. Enggak lama satu mobil lagi langsung respon menyalakan lagi, langsung mau masuk ke barisan Imam Besar mendekat ke Habibana," ujar anggota FPI.
Melihat hal tersebut, A merasa khawatir dan mengambil langkah untuk menghampiri mobil yang dicurigakan untuk menjauhi dari mobil Habibana.
Baca juga: Mahfud MD dan Ridwan Kamil Saling Balas di Twitter, Menko Polhukam Siap Tanggung Jawab : Siap Kang
"Pas keluar tol Karawang Timur bermunculan kembali mobil yang kita curigai dan kita usir," jelas anggota FPI.
A mengaku, kelompoknya sengaja memberikan akses pengintai untuk perlahan masuk ke barisan.
"Kita alihkan sehingga mereka engga bisa ikuti rute yang Habibana tuju," imbuhnya.
Dari situ, lanjut A, rombongan FPI berputar-putar sehingga kelompok mobil yang dicurigai itu terpancing mengikutinya.
"Kita putar-putar daerah Karawang menuju pintu Tol Karawang Barat. Dari situ sempat gontok-gontokan juga, pada akhirnya ketemu di suatu tempat yang gelap."