Bangunan pabrik berdampingan dengan pasar Ikan Hias tersebut.
Baca juga: FPI Ungkap Hasil Check Up Keseluruhan Habib Rizieq Shihab dan Istri, Sebelumnya Merasa Kelelahan
Di atas deretan kios ikan terdapat tulisan Pabrik Hygeia bercorak cokelat beradu dengan warna krem dinding pabrik itu yang kian pudar dilumat usia.
Sagiyo mengatakan, bangunan pabrik itu memiliki luas sekira 5.000 meter persegi.
Kini difungsikan sebagai gudang penyimpanan dekorasi untuk pameran kota lama.
"Isi bangunan tinggal dekorasi itu, alat-alat pabrik sudah dijual oleh pemilik," bebernya.
Sebelum difungsikan sebagai gudang, menurutnya, pabrik minuman itu sempat beralih fungsi sebagai pabrik limun.
Lantas berubah drastis menjadi pabrik sabun cuci.
Kemudian menjadi pabrik minyak goreng yang cukup dikenal di Kota Semarang yakni minyak goreng merek Orbolin.
Minyak goreng itu dikenal sebagai minyak goreng berkualitas tinggi di Kota Semarang.
"Untuk tahun persisnya perkembangan sejarah tersebut saya tidak tahu pasti karena saya baru kerja di sini tahun 1979," katanya.
Seorang warga yang enggan diungkap identitasnya, pernah menjadi distributor tetap minyak goreng Orbolin.
Terakhir dia membeli minyak goreng di tempat tersebut pada tahun 1995.
"Dulu minyak goreng ini paling bagus, sekarang sudah tidak ada," katanya.
Sementara itu, Ahli cagar budaya dari Unika Soegijapranata Semarang, Tjahjono Raharjo mengatakan, Hygeia merupakan pabrik air kemasan pertama di Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1901.
Dikelola oleh Hendrik Freerk Tillema yang berasal dari Belanda yang berprofesi asli sebagai apoteker.