TRIBUNSUMSEL.COM – Gempa dahsyat guncang Laut Aegea pada Jumat (30/10/2020) sore waktu setempat.
Setidaknya terdapat 22 korban tewas di Turki dan Yunani ketika gempa bumi dahsyat mengguncang.
Hingga Sabtu pagi, tim penyelamat terus menggali balok beton mengggunakan tangan kosong untuk mencari korban selamat dari gempa bumi dahsyat yang meratakan bangunan di seluruh Yunani dan Turki.
Dilansir oleh Aljazeera, sebagian besar kerusakan di Turki terjadi di dalam dan sekitar kota resor Aegean, Izmir, yang memiliki tiga juta penduduk dan dipenuhi dengan blok apartemen bertingkat tinggi.
Baca juga: Gunung Merapi Berpotensi Luncurkan Awan Panas, Keluarkan Suara Guguran Dua Kali
Baca juga: Mulut di Sumpal dengan Plastik, Kekejian Seorang Pria ke PSK Setelah Puas Dilayani, Diduga Psikopat
Baca juga: CEK DI SINI Hasil Akhir Seleksi CPNS 2019 Kemenpan RB, Lengkapi di sscn.bkn.go.id Bagi yang Lulus
Gempa tersebut juga menyebabkan tsunami kecil di pulau Aegean Samos dan gelombang laut yang mengubah jalan-jalan menjadi sungai yang deras di satu kota di pantai barat Turki.
Pejabat Turki mengkonfirmasi 20 orang tewas dan hampir 800 luka-luka setelah gempa melanda provinsi pesisir Izmir.
Di Yunani, dua remaja - laki-laki dan perempuan - tewas di pulau Samos ketika sebuah bangunan runtuh di atasnya.
Dikutip dari CNN, sebanyak 196 gempa susulan telah tercatat, 23 di antaranya berkekuatan lebih dari 4,0, ungkap badan penanggulangan bencana negara tersebut.
“Operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut di 17 bangunan, empat di antaranya runtuh,” kata Murat Kurum, Menteri Lingkungan dan Urbanisasi Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa di antara korban luka di Turki, lima orang sedang dioperasi dan delapan dalam perawatan intensif.
Rekaman TV menunjukkan air membanjiri jalan-jalan di Cesme dan Seferihisar di beberapa bagian provinsi Izmir Turki yang lebih luas, serta di pulau Samos, Yunani, yang oleh para pejabat digambarkan sebagai "tsunami mini".
Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Wisma nya, di sebuah bangunan berusia 100 tahun, telah terendam dan ikan berenang di dalamnya, katanya.
Toko-toko di kota juga terkena banjir dan barang-barangnya rusak.
"Semua orang tenang tapi kaget dan kami bertanya-tanya apa yang akan terjadi, apakah ada tsunami kedua yang akan datang atau tidak," kata Gungor.