TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Senyum bahagia langsung terlihat dari wajah Juni (12 tahun), pelajar kelas VI MI Daarul Aitam Palembang saat mendapat bantuan handphone gratis dari komunitas sedekah seribu sehari (S3) dikediamannya, Selasa (6/10/2020).
Betapa tidak, sejak pemerintah mulai menerapkan pembelajaran sekolah dengan metode dalam jaringan (daring) akibat pandemi covid-19, Juni setiap harinya selalu meminjam handphone milik
temannya.
Sebab bila hal itu tidak dilakukan, ia tidak bisa mengikuti mata pelajaran yang saat ini seluruhnya telah menggunakan sistem online.
"Sebenarnya saya punya handphone, tapi sudah rusak. Jadi setiap hari ya itu tadi, belajarnya pinjam punya teman," ujar Juni seraya tersenyum malu ketika disambangi di kontrakannya di Jalan Telaga Swidak Kelurahan 14 Ulu Palembang.
Kisah perjuangan Juni untuk bisa memperoleh handphone demi mengikuti pembelajaran di sekolah, viral di sosial media.
• Diary Almarhumah Lina yang Ditulis Tahun 2006 Ditemukan, Saksi Bisu saat Sule Cari Nafkah di Jakarta
Tepatnya saat Juni berkeliling konter di salah satu pusat perbelanjaan dengan membawa uang Rp 300 ribu hasil menabung dari berjualan tisu di lampu merah.
Saat itu Juni berujar kepada salah seorang penjaga konter bahwa ia sangat butuh handphone untuk belajar.
"Tolong saya bu, saya mau ngerjain tugas, saya masih mau sekolah, saya masih mau masuk SMP nanti," bunyi postingan tersebut menceritakan permohonan Juni kepada penjaga konter
Cerita haru Juni itu diposting oleh ketua komunitas S3 Palembang, Yulisna Dewi (41) di akun Facebooknya.
Kepada Tribunsumsel.com, Juni mengatakan saat itu ia sudah berkeliling ke berbagai konter untuk bisa mendapat handphone seharga Rp 300 ribu sesuai hasil tabungannya.
Namun tidak ada yang ia dapat karena handphone android yang ditemuinya dijual dengan harga paling murah Rp 500 ribu.
"Jadi tidak ada handphone yang saya beli. Sudah tanya-tanya sama yang jaga konter, tapi tidak ada yang jual (handphone) dengan harga segitu (Rp.300 ribu)," ujarnya.
Rupanya, seorang penjaga konter menaruh iba melihat perjuangan Juni demi bisa belajar.
Penjaga konter tersebut ternyata mengenal ketua komunitas S3 dan menceritakan perjuangan Juni.
• Pangdam II Sriwijaya Bersama Wakapolda Sumsel Datangi Pasar 26 Ilir, Ingatkan Warga Pakai Masker
Sehingga pelajar itu bisa bantuan handphone yang merupakan salah satu program dari komunitas tersebut.