TRIBUNSUMSEL, KAYUAGUNG - Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Kayuagung - Palembang akan dibuka untuk umum.
Ruas jalan tol Kayuagung - Palembang (akses Jakabaring) akan dioperasionalkan tanpa ada acara seremonial
Sesuai keputusan Menteri Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 302/KPTS/M/2020.
Pengelola Deputi Operasional Jalan PT Waskita Sriwijaya Tol (WST), Yussuf AR menyampaikan langsung kabar akan dioperasionalkannya ruas tol tersebut.
• TNI-Polri Usir KKB di Papua Dari Pegunungan Bintang Seusai Baku Tembak, KKB Lari Kalang Kabut
• Punya 32 Ruang Isolasi, RSMH Palembang Hanya Ada 5 Ruang Isolasi Bagi PDP yang Dilengkapi Ventilator
"Rabu 1 April 2020 pukul 07.00 Tol Kayuagung-Palembang sudah dapat dilalui kendaraan dan dibuka untuk umum," ucapnya melalui pesan singkat, Senin (30/3/2020).
Sementara waktu mobil yang melewati ruas tol sepanjang 33,5 Kilometer tersebut tidak dikenakan biaya.
"Tarif masih gratis, belum ada keputusan resmi hingga kapan diberlakukan pemberian tarif kendaraan," jelasnya.
Nantinya saat pertama kali di operasionalkan, tidak dilaksanakan acara simbolis dan sebagainya.
"Kita tidak mengadakan seremonial karena masih dalam suasana pencegahan wabah covid-19. Jadi harus ada physical distancing," ungkapnya.
Disampaikan juga operasional akan dilakukan selama 24 jam dalam sehari.
Tol Palembang-Bengkulu
Setelah sempat terganggu karena permasalahan pembebasan lahan, jalan tol Palembang-Bengkulu bakal dilakukan pengerjaan fisik mulai awal April tahun 2020, Rabu (18/3/2020).
Tol yang memiliki panjang 329 Kilometer ini akan melintasi rute Inderalaya-Muara Enim sepanjang 119 Km, Muara Enim-Lubuk Linggau 112 Km dan Lubuk Linggau Bengkulu 98 Km.
Apabila jalan tol sudah tersambung secara utuh, maka jarak tempuh Palembang-Bengkulu diperkirakan hanya akan memakan waktu kurang dari 4 jam dengan estimasi kecepatan kendaraan 100 km/jam.
Manajer Proyek PT Hutama Karya, Hasan Turcahyo mengungkapkan jalan tol ini masih dalam proses pembebasan lahan sejak Agustus 2019 oleh Kementerian PU dan Pera bersama BPN. Untuk biaya pembangunan jalan bebas hambatan ini diperkirakan bakal menelan biaya Rp 80 T.
“Tahun 2023 kita targetkan pembangunan selesai," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya masih mempersiapkan awal pembangunan dengan memproduksi beton, tiang, hingga melakukan pembersihan lahan.
Untuk tahun 2020 pihaknya menargetkan pembangunan selesai sepanjang 25 kilometer, dalam kata lain zona satu dan dua harus segera rampung. Mengingat, proyek tol menjadi target proyek nasional maka pengerjaan ini menjadi prioritas.
"April mulai dikerjakan. Semua pihak bupati/gubernur juga harus bantu agar persoalan pembebasan lahan cepat selesai," tegas Hasan.
Selain menghubungkan kota Palembang dan Bengkulu, pengembangan pembangunan Tol Trans Sumatera ini juga akan menghubungkan Pekanbaru-Padang dan Tol Tebing Tinggi-Sibolga dan ketiganya ditarget bisa selesai pada 2023 mendatang. Total keseluruhan pengerjaan mencapai Rp476 triliun.
“Biaya ini tidak hanya mencakup pengerjaan ruas tol saja, melainkan termasuk biaya kontruksi, konsultan, amdal dan lain-lain," ungkapnya.