Dari hasil pemeriksaan, sang ibu didiagnosis menderita tifus.
Sedangkan putrinya didiagnosis menderita pneumonia.
Mereka berdua langsung di opname di ruangan yang sama di rumah sakit.
"Anak saya tidak kenal. Sehabis acara itu, besoknya, anak saya menggigil seperti demam. Sempat periksa bolak-balik ke dokter, enggak sembuh juga. Sampai akhirnya kami berdua memeriksakan diri ke RS di Depok itu.
Saya didiagnosis tifus dan anak saya bronkitis pneumonia. Saat itu juga dokter meminta kami untuk opname. Kami sempat satu ruangan walau kemudian minta dipisah," ujar pasien.
Tak berapa lama, putri ibu tersebut mendapat informasi dari temannya kalau WN Jepang yang menghadiri acaranya dinyatakan positif Virus Corona di Malaysia.
Sang ibu kemudian berinisiatif meminta dokter untuk melakukan tes Virus Corona.
"Teman anak saya lalu cerita kepada anak saya bahwa warga Jepang yang hadir di Kemang itu dinyatakan positif korona di Malaysia. Nah, atas inisiatif saya, kami minta kepada dokter untuk dilakukan tes virus korona saja. Terus terang kami khawatir terhadap diri kami," jelas pasien.
Setelah pasien meminta tes Virus Corona, pihak rumah sakit langsung memindahkan mereka ke RSPI Sulianti Saroso pada Sabtu 29 Februari 2020 malam dan diisolasi.
"Tahu-tahu, tanpa pemberitahuan apa pun, kami dipindahkan kemari (maksudnya RSPI Sulianti Saroso) pada hari Sabtu, 29 Februari malam hari. Sampai di sini (rumah sakit) jam 2 pagi. Jadi kami diisolasi," paparnya.
Sang ibu menuturkan bahwa dirinya tak menerima pemberitahuan apapun kalau tertular Covid-19.
Pasien justru mengetahuinya setelah berita heboh di televisi.
Ibu berusia 61 tahun ini bertanya kepada dokter terkait penyakit yang ia derita.
"Enggak ada. Sampai kemudian heboh kemarin itu… (Senin, 2 Maret
2020, Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan dua WNI positif Covid-19).
Nah, karena telanjur heboh, saya tanya ke dokter yang merujuk ke sini, dia bilang bahwa saya dan anak saya positif korona sambil bilang enggak apa-apa semua sudah ditangani kok," jelasnya.