Mulai 24-27 Januari 2020, Masyarakat Sumsel Diminta Waspada Banjir Bandang, Puting Beliung & Longsor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pohon tumbang akibat hujan deras Kamis sore menimpa jaringan listrik menyebabkan listrik padam di sebagian wilayah Palembang.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang mencatat aktifnya Angin Muson Cina Selatan (Muson Barat)

Aktifnya angin ini yang sarat uap air dan melalui wilayah Indonesia pada umumnya dan wilayah Sumsel pada khususnya mengakibat peningkatan curah hujan dan adanya potensi hujan disertai petir dan angin.

Hal ini umumnya terjadi pada siang hingga sore hari sedangkan potensi hujan ringan-sedang yang berlangsung lama (kontinyu) apabila terjadi pada malam hingga dini hari.

Tanah Longsor di OKU Selatan, Akses Penghubung Dua Desa Lumpuh Hingga 20 Jam

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Benny Setiadji menjelaskan, secara umum kondisi hujan disertai petir dan angin di wilayah Sumsel akan normal dan berfluktuatif sejak tanggal 20 Januari lalu hingga Kamis, 23 Januari 2020.

"Kondisi ini diperkirakan meningkat pada 24-27 Januari 2020. Secara khusus hujan yang disebabkan awan konvektif dan orografis pada siang-sore hari di wilayah Sumsel akan berpotensi tetap terjadi hingga lima hari ke depan," jelasnya, Kamis (23/11/2020).

Dia mengatakan, karakteristik permukaan Sumsel yang terdiri dari daerah rawa dan sungai menjadi penyuplai uap air dan adanya pusat tekanan rendah di wilayah Australia (Belahan Bumi Selatan) menyebabkan adanya belokan (Trough) dan pertemuan massa udara (Konvergensi) di wilayah Sumsel.

BKSDA Ungkap Harimau yang Masuk Perangkap di Muaraenim Cari Wilayah Baru Karena Habitatnya Rusak

"Ini juga berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan konvektif atau awan hujan akibat pemanasan matahari," katanya.

Sedangkan pada wilayah Sumsel bagian Barat (Dataran Tinggi Bukit Barisan), lanjut Bennny, angin lembah yang terjadi mendapat pasokan uap air dari Samudera Hindia yang meningkatkan pertumbuhan awan Orografik (awan hujan akibat ketinggian permukaan).

Benny menyebutkan, berdasarkan kedua kondisi tersebut curah hujan di wilayah Sumsel bagian Barat akan mengalami peningkatan dan terus berlanjut.

Adapun wilayah yang mengalami kondisi tersebut yaitu dataran tinggi (Bukit Barisan) yang akan berdampak potensi adanya Bencana Hidrometeorologi (genangan/banjir, banjir bandang dan tanah longsor) di wilayah Kabupaten Musi Rawas

Kota Lubuk Linggau, Empat Lawang, Lahat, Muratara, Muba, Kabupaten PALI, dan Kabupaten Muara Enim," tuturnya.

"Kami minta masyarakat selalu waspada adanya bencana Hidrometeorologi ini," kata Benny.

Sementara itu, untuk potensi bencana Hidrometeorologi (angin kencang/puting beliung dan genangan atau banjir) pada wilayah Kota Pagaralam,

Kota Prabumulih, Kab. Banyuasin, Kota Palembang, Kab. OKI, Kab. OI, Kab. OKU Timur, Kab. OKU dan Kab.OKU Selatan.

Benny mengimbau masyarakat Sumsel dan stakeholder terkait untuk tetap waspada dan selalu memperbarui informasi dan peringatan dini cuaca dari BMKG.

Halaman
12

Berita Terkini