Di Kota Palu, wilayah yang paling parah terdampak likuefaksi pada 28 September 2018 lalu, yakni Kelurahan Petobo di Kecamatan Palu Selatan.
Berdasarkan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), luasan atau cakupan likuifaksi di wilayah Petobo, Kota Palu mencapai 180,06 hektare.
Di sanalah harapan warga setempat, seperti Lisman, masih menyala untuk bertemu setelah terpisahkan begitu cepat oleh bencana alam.