Setelah itu selesai maka baru diuji coba dulu. Untuk kecepatan sekarang 20-40 km/per jam, targetnya bertahap kenaiknya 10-15 persen dari sekarang berkisar 45 km/jam," katanya.
Sementara itu Setting Engineering Manager Waskita Prayit K mengatakan, bahwa saat ini masih dalam tahap evaluasi kecepatan dengan menambah atau meningkatkan di segmen-segmen tertentu.
"Untuk uji coba penambahan kecepatan direncanakan minggu depan, yang akan kita coba dengan kecepatan yang kita design. Bersama-sama temen dari sarana kita akan optimumkan kecepatanya," ujarnya.
Menurutnya, karena yang mengendarai manusia jadi harus dibimbing sesuai dengan komputer.
Maka Taspat (kecepatan rambu-rambu) akan dirubah. Lalu kalau sudah jalan akan diubah lagi.
"Untuk saranya tentu mendukung, jadi tinggal menyesuaikam saja antara kereta, masinis dengan main line nya. Jadi nanti dari Stasiun Bandara sampai depo akan di tes 1 jalur dulu. Kalau sudah rampung satu jalur semuanya nanti akan di cek dan dievaluasi, baru di tes," jelasnya.
Ia pun mengatakan, untuk di tes atau uji cobanya tanpa penumpang dan tidak menggangu jadwal LRT yang ada, karena akan dilakukan malam atau dini hari.
"Kami menargetkan kecepatanya bisa sampai 85 km/jam, karena sebelumnya sudah di tes sampai 91 km/jam," ungkapnya. (Agung/Linda)