Berita Palembang

Waktu Tempuh Rute LRT dari Jakabaring ke Bandara Dipangkas Jadi 42 Menit

Penulis: Agung Dwipayana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LRT - Seorang sedang mengabadikan moment kereta Light Rail Transit (LRT) saat uji coba di Zona 5, Jakabaring, Palembang, Minggu (27/5/2018). Menteri Perhubungan dan sejumlah staf juga menaiki kereta api ringan tersebut dari Stasiun Jakabaring menuju Stasiun Opi Mall.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Moda transportasi massal kereta ringan Light Rail Transit (LRT) menjadi salah satu transportasi andalan masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Palembang.

Sejak dibangun sejak satu tahun lalu, LRT Palembang telah mengangkut sekitar 1,5 juta penumpang.

Meski jumlah penumpang cukup tinggi, upaya peningkatan jumlah penumpang terus dilakukan, salah satunya dengan memangkas headway atau waktu kedatangan antara rangkaian kereta satu dengan rangkaian kereta lainnya.

"Pemangkasan headway ini sedang dibahas. Jika biasanya (headway) antara 18 hingga 48 menit, kita upayakan lebih cepat," kata Kepala Balai Kereta Ringan Sumsel, Rosita, Selasa (15/5/2019).

Cerita Warga Palembang Begadang Setiap Malam Demi Air, Akui Aliran PDAM Hidup Hanya 2 Hari Sekali

Pengeroyokan Satu Keluarga di Palembang, Hasmi Kehilangan Putranya yang Tewas dan Divonis Bersalah

Pemangkasan headway ini lanjutnya, sedang dibahas bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI selaku regulator, PT Waskita Karya selaku kontraktor dan PT KAI selaku operator LRT Sumsel.

"Beberapa hal yang jadi catatan di antaranya satuan kecepatan (LRT) seperti apa, pastinya akan lebih cepat. Terkait sarana dan prasarana ini juga menentukan pemangkasan headway," ujar Rosita.

Menurut catatan Balai Kereta Ringan Sumsel, jumlah penumpang LRT Sumsel mengalami peningkatan sekitar 1.000 orang perbulan.

Adapun stasiun LRT yang banyak melayani arus penumpang di antaranya Stasiun Bandara, Stasiun Bumi Sriwijaya, Stasiun Asrama haji, Stasiun DJKA dan Stasiun Ampera.

"Kalau kita kalkulasikan, targetnya rute LRT dari Jakabaring hingga Bandara yang tadinya 60 menit, akan kita pangkas menjadi 42 menit. Rapat teknisnya terus berlangsung," jelas Rosita.

Sesuai dengan intruksi dari Mentri Perhubungan RI, yang menginginkan waktu tempuh naik Light Rial Transit (LRT) Sumsel lebih capat maka dalam waktu dekat kecepatan LRT akan ditambah.

Kepala PT KAI Divre III Palembang Purnomo seusai Seminar 2019 dengan Tema "Mengenal LRT Sumatera Selatan Lebih Dekat" mengatakan, bahwa Menteri Perhubungan meminta waktu tempuh dipangkas.

"Kalau sekarang waktu tempuh dari Stasiun Bandara ke DJKA masih 60 menit, maka kedepan targetnya minimal bisa 42 menit," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa dalam waktu dekat kecepatan LRT akan ditambah. Karena kereta didesain dengan kecepatan 85-100 km/per jam.

Jadi nanti terkait infrastrukturnya apakah mampu dikecepatan itu, kalau tidak ok ya tidak bisa juga.

"Terkait infrastruktur itu pihak Waskita. Informasinya saat ini mulai memasang pembatas kecepatan, karena setiap lintasan kecepatanya berbeda-beda.

Setelah itu selesai maka baru diuji coba dulu. Untuk kecepatan sekarang 20-40 km/per jam, targetnya bertahap kenaiknya 10-15 persen dari sekarang berkisar 45 km/jam," katanya.

Sementara itu Setting Engineering Manager Waskita Prayit K mengatakan, bahwa saat ini masih dalam tahap evaluasi kecepatan dengan menambah atau meningkatkan di segmen-segmen tertentu.

"Untuk uji coba penambahan kecepatan direncanakan minggu depan, yang akan kita coba dengan kecepatan yang kita design. Bersama-sama temen dari sarana kita akan optimumkan kecepatanya," ujarnya.

Menurutnya, karena yang mengendarai manusia jadi harus dibimbing sesuai dengan komputer.
Maka Taspat (kecepatan rambu-rambu) akan dirubah. Lalu kalau sudah jalan akan diubah lagi.

"Untuk saranya tentu mendukung, jadi tinggal menyesuaikam saja antara kereta, masinis dengan main line nya. Jadi nanti dari Stasiun Bandara sampai depo akan di tes 1 jalur dulu. Kalau sudah rampung satu jalur semuanya nanti akan di cek dan dievaluasi, baru di tes," jelasnya.

Ia pun mengatakan, untuk di tes atau uji cobanya tanpa penumpang dan tidak menggangu jadwal LRT yang ada, karena akan dilakukan malam atau dini hari.

"Kami menargetkan kecepatanya bisa sampai 85 km/jam, karena sebelumnya sudah di tes sampai 91 km/jam," ungkapnya. (Agung/Linda)

Berita Terkini