TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Empat warga Sumsel meninggal dunia akibat serangan demam berdarah (DBD) kurun waktu Januari 2019.
Sebelumnya tercatat tiga orang, ternyata di akhir Januari bertambah satu lagi korban meninggal dari Lubuklinggau.
Dinas Kesehatan Sumatera Selatan dikutip dari kompas.com menyebutkan, empat korban yang meninggal akibat terkena DBD berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ilir (OKI) OKU Selatan, dan Lubuklinggau.
Hingga akhir Januari 2019, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan mencatat, ada 442 warga yang terkena DBD.
• Melihat Lokasi Dibunuhnya Mimi Mahasiswi UIN Raden Fatah, Di Tengah Kebun Tak Terurus Milik Kades
• 4 Makanan ini Sering Disajikan Saat Perayaan Imlek, Mulai dari Lumpia Hingga Ikan Kukus
Mereka masing-masing berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) satu orang, Ogan Komering Ilir (OKI ) 20 orang, Muara Enim 26 orang, Lahat 9 orang, Musi Rawas (Mura) 29 orang,
Musi Banyuasin (Muba) 22 orang, dan Banyuasin 42 orang.
Lalu dari OKU Selatan 6 orang, OKU Timur 63 orang, Ogan Ilir 29 orang, Empat Lawang tujuh orang, Palembang 101 orang, Prabumulih 28 orang,
Pagaralam 18 orang, Lubuk Linggau 15 orang, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 12 orang, dan Musirawas Utara (Muratara) lima orang.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, Ferry Yanuar mengatakan, jumlah penderita penyakit DBD selalu meningkat sejak dua tahun terakhir.
Pada 2017, Dinkes Sumsel mencatat sebanyak 1.452 warga terkena DBD.
Sedangkan pada 2019 meningkat menjadi 2.396 kasus.
• Promo Imlek 2019 Menginap di Hotel Diskon 30 Persen Plus Kupon Rp1.888.000 Via Pegipegi
• Syarat dan Jadwal Pendaftaran Anggota KPPS, KPU Palembang Minta Anggota Kuat Begadang
"Untuk Januari ada empat orang meninggal, sebelumnya disebutkan tiga. Namun, sampai akhir bulan ternyata bertambah satu lagi," kata Ferry, Jumat (1/2/2019).
Ferry menjelaskan, musim hujan yang terjadi pada awal tahun menyebabkan berkembangnya nyamuk Aedes aegypti.
Selain itu, kondisi lingkungan yang kurang sehat tanpa memperhatikan banyak genangan air ikut menyebabkan nyamuk pembawa DBD makin terus berkembang biak.
Ia pun mengimbau warga untuk melakukan pola hidup bersih dan memperhatikan genangan air yang ada di sekitar rumah.
• Driver Gojek Ini Berani Gertak Pembegalnya, Pelaku Kabur Meski Samsul Sudah Jatuh
• Makan Durian Sepuasnya Cuma Rp 15 Ribu, Stok Buah Banyak, Catat Tanggalnya
"Warga harus menerapkan 3 M agar nyamuk pembawa penyakit DBD tidak berkembang biak," ujarnya.
Meskipun jumlah penderita DBD makin terus bertambah, Ferry mengatakan, sampai sekarang peristiwa ini belum ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). "Belum ditetapkan sebagai KLB, karena masih bisa ditangani," katanya