Namun perjuangannya untuk tetap berada di permukaan air dan menyelamatkan diri tak mudah.
Beberapa kali Ifan merasa badannya dihantam ombak, digulung ke dalam air lalu ke permukaan.
Selama tergulung dan berusaha menyelamatkan diri itu Ifan memikirkan istri dan semua orang yang datang bersamanya ke Tanjung Lesung.
"Begitu aku paham itu tsunami, tiba-tiba badanku ditarik sama arus yang kencang banget ke tengah laut.
Jadi kayak bertubi-tubi, mikirin istri, kembaranku, adikku, sekeluarga, ponakan, mikir akan mati, mikir kalau lagi tsunami dan daratan udah jauh banget. Ditambah aku udah capek dan kehabisan napas setelah kegulung-gulung terus itu," tandasn