TRIBUNSUMSEL.COM - Ifan Seventeen sedang dirundung duka yang mendalam pasca kehilangan istri dan tiga rekan band-nya.
Kini, sudah sepekan berlalu sejak Ifan ditinggalkan oleh Bani, Herman, Andi dan istrinya Dylan Sahara.
Ifan masih terlihat terpukul, dan kehilangan yang ia rasakan masih belum membuatnya beranjak dari kampung halaman sang istri di Ponorogo.
Lelaki bernama lengkap Riefian Fajarsyah ini juga kerap memperlihatkan rasa rindunya kepada sang istri lewat berbagai unggahan Instagram.
Seperti malang tak bisa ditolak dan mujur tak bisa diraih, kini Ifan kembali menduda setelah 2 tahun menikah dengan Dylan Sahara.
Mungkin tidak banyak yang tahu sebelum Ifan memperistri Dylan Sahara, ia pernah menikah dengan seorang perempuan bernama Ghea Astrid Gayatri.
Kehidupan pernikahan Ifan dan Ghea yang sudah menyentuh tahun ke-6 hampir tidak pernah tersorot media.
Dilansir dari Wikipedia, pernikahan Ifan dan Ghea dikaruniai seorang anak perempuan bernama Rania Dzaqira.
Ifan dan Ghea menikah pada tahun 2006 lalu dan bercerai di tahun 2012.
Setelah bercerai dengan Ghea, Ifan berpacaran dengan Dylan selama 5 tahun dan menikah di tahun 2016.
Melansir dari sejumlah saluran Youtube, Ghea dan anak perempuan mereka kini tinggal di Kediri, Jawa Timur.
Meskipun bukan dari kalangan artis, paras Ghea yang berprofesi sebagai dokter tidak kalah cantik dari selebriti Ibu Kota.
Tidak berbeda dengan Ifan yang menikah lagi setelah bercerai, Ghea juga memutuskan untuk membina keluarga sendiri.
Ia sudah dikaruniai dua orang anak laki-laki dari suaminya sekarang, dan juga adik bagi Rania.
Selain berprofesi sebagai dokter, ia juga seorang pebisnis ulung yang memiliki sejumlah usaha.
Seperti belum cukup sibuk dengan bekerja dan mengurus anak, mantan istri Ifan Seventeen ini memiliki hobi bepergian alias travelling. Bahkan, ia kerap terlihat membawa serta ketiga buah hatinya.
Sejak bercerai dari Ifan di tahun 2012, Ghea memang terlihat menarik diri dari sorotan media.
Hal itu terlihat ketika Ghea dimintai keterangan terkait musibah yang menimpa Ifan dan hanya menjawab "no comment."
Ghea juga sempat menonaktifkan akun Instagramnya @gheagayatri dan kini terlihat mengunci akun media sosialnya tersebut.
//
Sedih ! Curhatan Ifan Seventeen Sering Lupa Dylan Sahara Sudah Meninggal , ' Istriku Masih Ada '
Ifan Seventeen masih merekam jelas tragedi tsunami Banten, Sabtu (22/12/2018) yang merenggut nyawa istri sekaligus semua personel Seventeen.
Setiap kali Ifan menceritakan kembali kejadian tsunami Banten sepekan lalu, suaranya masih bergetar dan terbata-bata.
Ifan Seventeen masih merasakan duka dan trauma hebat usai tragedi tsunami yang mengambil nyawa istrinya, Dylan Sahara.
Vokalis Seventeen ini masih teringat kenangan terakhirnya tepat sebelum manggung dan diterjang tsunami.
Ternyata Ifan dan istrinya, Dylan Sahara sempat bermain di pantai sebelum manggung untuk acara malam hari.
"Ya banyak sih, sebelum kejadian istri sempat nyamperin ke belakang panggung, kita sempat lunch bareng, sempat main di pantai, sempat tidur siang di sampingku," kata Ifan Seventeen saat wawancara bersama salah satu stasiun televisi (28/12/2018).
Tapi, tragedi tsunami yang begitu cepat dan mengambil semua nyawa orang terdekatnya sekaligus membuat Ifan seolah merasa masih memiliki semuanya.
"Ya kalau dibilang ikhlas, ya ikhlas. Tapi kadang logikaku itu juga kayak berkata what happen to fast. Jadi rasanya kayak ngga terima, ya bukan ngga terima. Tapi kayak merasa semuanya masih ada," ujarnya.
Ifan Seventeen masih sering lupa jika dirinya sudah kehilangan sang istri, Dylan Sahara.
Walau sudah sepekan berlalu, Ifan masih sering menunggu istrinya pulang ke rumah karena lupa bahwa sudah meninggal.
"Jadi kayak merasa istriku masih ada. Kadang kalau aku ke depan gitu masih suka aku tunggu keluar dari pintu. Aku merasa hal-hal konyol kayak gitu," tuturnya.
Ia juga masih sering menghubungi Herman dan personel Seventeen lainnya yang sudah meninggal akibat tsunami.
Ifan merasa seolah ingatannya tentang sang istri dan teman-temannya yang sudah meninggal masih sering hilang.
"Kadang aku masih suka mau telepon Herman, aku keinget apa gitu terus aku coba telepon dia. Tiba-tiba keingat 'Oh iya Astaghfirullah' gitu. Jadi karena itu terjadi begitu cepat, kayak logikaku belum merekam itu semua (seolah-olah masih ada semua)," jelasnya dengan suara yang masih bergetar.
Kemudian Ifan menggambarkan pikiran dan perasaannya tergulung tsunami ketika di tengah manggung.
Ifan mengungkap dirinya dan sejumlah kru Seventeen lainnya sulit mengira bahwa itu tsunami ketika tergulung air.
Tak ada satu pun yang langsung mengira itu tsunami lantaran tidak pernah membayangkan dihantam tsunami saat manggung.
"Jadi pertama kali dihantam ombak itu kru ku berusaha bernapas karena dia ngga sadar kalau itu di dalam air, karena otaknya mencoba memberi jawaban," katanya.
Saat tergulung tsunami, Ifan hanya bisa berpikir dirinya sedang bermimpi atau kiamat sudah tiba.
Sebab, Ifan tidak pernah membayangkan bernyanyi di atas panggung lalu datang tsunami.
"Sama kayak aku waktu kegulung tsunami, di otakku itu mikir ini mimpi atau kiamat. Karena ngga pernah terekam di memori (membayangkan) manggung kena tsunami. Jadi pikirku ya Allah apa ini banjir, apa ini kiamat, ada apa ini," jelasnya.
Ifan hanya berusaha bernapas, melepaskan diri dari benda di sekitarnya lalu naik ke permukaan air.
Setelah berhasil naik ke permukaan itulah Ifan baru mengetahui ia sedang tergulung tsunami.
"Aku coba mengeluarkan diri dari kabel, besi sampai aku muncul ke permukaan air. Semua orang teriak tsunami dan di situ aku baru paham kalau lagi kena bencana tsunami," lanjutnya.
Namun perjuangannya untuk tetap berada di permukaan air dan menyelamatkan diri tak mudah.
Beberapa kali Ifan merasa badannya dihantam ombak, digulung ke dalam air lalu ke permukaan.
Selama tergulung dan berusaha menyelamatkan diri itu Ifan memikirkan istri dan semua orang yang datang bersamanya ke Tanjung Lesung.
"Begitu aku paham itu tsunami, tiba-tiba badanku ditarik sama arus yang kencang banget ke tengah laut.
Jadi kayak bertubi-tubi, mikirin istri, kembaranku, adikku, sekeluarga, ponakan, mikir akan mati, mikir kalau lagi tsunami dan daratan udah jauh banget. Ditambah aku udah capek dan kehabisan napas setelah kegulung-gulung terus itu," tandasn