Tradisi Unik Suku Anak Dalam Buang Sial, Selalu Berpindah Rumah Setiap Ada Keluarga Meninggal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Japarin saat ini menjabat Ketua Lembaga Adat SAD di Dusun 7, Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara,

Walaupun hanya berjarak 10 meter dengan rumah yang lama tetap harus pindah, supaya tidak terkena dampak kesialan, makanya rumah warga SAD tidak ada yang permanen.

Apabila Anda tertarik baca cerita khas liputan tribunsumsel.com, silakan ikutiĀ Topik Cerita Khas Palembang

Tapi sekitar tahun 1960-an tradisi ini mulai hilang secara bertahap, waktu itu rompoknya didatangi Pesirah atau kepala desa dan diberi masukan supaya tetap bertahan dan tidak berpindah pindah.

"Akhirnya kami mencoba bertahap di rumah walaupun ada anggota keluarga yang meninggal dunia, karena tidak terjadi dampak apapun sehingga tradisi Melangun mulai ditinggalkan," ungkapnya.

Namun, tradisi berpindah pindah saat ini bukan karena Melangun lagi melainkan karena faktor perekonomian sebab jika ditempat mereka tinggal tidak ada lagi makanan untuk dikonsumsi maka harus mencari tempat baru yang lebih banyak makanan.

Sementara Kepala Dusun 7, Desa Sungai Kernih, Kecamatan Rupit bahwa dirinya tidak pernah mendengar adanya tradisi Melangun atau berpindah pindah tempat karena ada keluarga yang meninggal.

Yang ada itu warga berpindah pindah karena faktor perekonomian, kalau tempat mereka habis makanan maka harus pindah tempat baru yang lebih banyak makanan yang bisa dicari seperti gadung dan umbi umbian.

"Mungkin zaman nenek moyang kami dulu pernah ada tradisi Melangun itu, tapi sekarang tidak ada lagi karena sudah tersentuh pemerintah," katanya.

Sedangkan, Bupati Syarif Hidayat mengatakan memang dalam tradisi warga SAD ini ada istilah Melangun yang berarti sial.

Jadi jika ada keluarganya yang meninggal sehingga yang lain berpindah dan meninggalkan tempatnya karena dianggap sial.

Supaya tradisi Melangun itu ditinggalkan, Pemkab Muratara telah membangun gedung mess untuk anak SAD supaya anak anak mereka bisa berkembang tinggal dan menetap seperti masyarakat umum.

"Kita berharap warga SAD ini bisa tinggal dan menetap seperti masyarakat umum dan tidak hidup berpindah pindah lagi," ungkapnya.

Berita Terkini