HUT ke 73 RI

Tak Tembus Peluru dan Bacokan Hinggga Habisi 1 Peleton Penjajah, Inilah Perjuangan Pahlawan Akmal

Editor: M. Syah Beni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tugu Monumen Peninggalan Sejarah, yang berada di Simpang Sender, Jalan Raya Ranau (kiri), Pahlawan Akmal (kanan)

Dalam peristiwa itu, hanya 2 orang tentara Jepang yang selamat. Hingga saat ini peristiwa itu terus dikenang dengan dikenal sebagai “Peristiwa Gunung Pasir”.

Persitiwa tersebut membuat pihak Jepang marah. Jepang memberikan ultimatum, jika Akmal tidak menyerah, maka rakyat akan dihabisi dan daerah Ranau akan dibumi hanguskan.

Baca: Selain Anak Jihan dan Primus, Ini 5 Anak Artis Mondok di Pesantren. Ada Mantan Artis Cilik

Namun pahlawan Akmal tidak sedikitpun gentar atau takut. Akmal, sebagai salah satu tokoh Partai Sarikat Islam Indonesia ini, bersama laskar Hisbullah-nya mengatakan lebih baik Mati terhormat, daripada hidup di bawah naungan penjajah.

Pasukan jepang yang geram, mendatangi pahlawan Akmal, rakyat Ranau yang dikecam merasa ketakutan namun pahlawan Akmal berada dibarisan depan.

Hujan tembakan peluru didapatnya namun tidak ada satu pelurupun yang melukai tubuhnya, senjata tajam pun yang ditusuk pihak lawan tidak membuatnya terluka, ia lalu di bakar tidak namun tidak kunjung mati.

Pasukan Jepang yang putus asa mengikatnya lalu diseret dengan mobil oleh tentara Jepang.

Sepanjang perjalanan ke arah Baturaja, Akmal dengan diseret kendaran Jepang Namun ia tidak menyerah dengan menyerukan “Allahu Akbar”. Hingga dikabarkan telah tewas. Konon kabarnya, hingga tiga hari, sejak dikuburkan, masih terdengar suara adzan dari pahlawan Akmal.

Baca: Mahfud MD Bocorkan Ancaman Maruf Amin soal Dukungan NU, Begini Respon Ruhut Sitompul

Untuk menghormati kepahlawanan Akmal, dan rekan rekannya, nama Akmal diabadikan sebagai nama jalan di Baturaja, Muaradua, dan Ranau. Peninggalan Akmal yang lain, ada di Tanjung Jati, Warkuk Ranau Selatan, saat ini dijadikan mushola dan Taman Pendididikan Al Qur’an. Serta, sebuah madrasah tempat Akmal mengajar yang ada di desa Pagar Dewa.

Sepeninggalnya, Akmal dikaruniakan 7 orang anak Zawawi, Iskandar, Rahmasyuri, Sitt Lela Romziah, Husna Zumrati, Zammah Sari, dam Kamilah. Dari 7 orang anak ini, hanya si bungsu Kamilah yang masih hidup.

Putri bungsunya Kamila mengaku merasa bangga walaupun tidak pernah bertatap muka langsung dengan ayahnya, Kamilah bangga dengan ayahnya.

Karena gugur membela kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Pada saat masa kecil, saya dan saudara dibohongi ibu, saat menanyakan di mana ayah. Almarhum ibu mengatakan bahwa ayahnya masih melanjutkan sekolah di Jakarta. Hingga tamat SD, baru diberitahu kejaduan sesungguhnya, tewas ditangan tentara jepang," kata Kamilah, putri bungsu Pahlawan Akmal yang saat ini masih hidup.

Baca: Ratu Kerajaan Ubur-ubur Ngaku Keturunan Nyi Roro Kidul dan Sebut Jokowi Ini

Keluarga pahlawan Akmal yang dibesarkan di awal kemerdekaan mendapat penghormatan. Bahkan pensiunan perawat RS AK Gani ini, berpesan untuk tetap menjaga kebanggan terhadap bangsa ini, dengan menjaga keluarga dengan memberikan pendidikan yang baik.

Saat ini Kamilah Akmal, yang telah dikaruniakan 5 orang anak dan 15 cucu ini dengan menikah dengan Seorang Dokter spesialis saraf bernama Rahman. yang saat ini tinggal di Jln pasundan gang Wakaf No 83 Rt 27 Kalidoni Sekojo Palembang (Alan/ Sriwijaya Post)

Berita Terkini