Menurut pengakuan sang istri, Budi sempat muntah disusul tak sadarkan diri.
Budi lalu dilarikan ke rumah sakit.
Pada Kamis malam, pukul 21.40 WIB, Budi meninggal dunia di RSUD Dr Soetomo.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera dalam keterangannya menyatakan Budi tewas setelah mengalami mati batang otak.
“Kemudian diketahui korban mengalami mati batang otak dan semua organ dalam sudah tak berfungsi,” kata Barung seperti dikutip dari Tribunnews, Jumat (2/2/2018).
Sedangkan pelaku, MH, kemudian diamankan polisi.
Meski masih di bawah umur, MH ditangkap agar tak melarikan diri serta mencegah tindakan balas dendam dari pihak keluarga korban.
“Siswa terduga pelaku penganiayaan dimungkinkan masih tergolong di bawah umur sehingga perlu langkah dan penanganan secara khusus sesuai UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak,” kata Barung.
Di sekolah MH dikenal bandel dan memiliki masalah hampir dengan semua guru.
MH banyak memiliki catatan merah di Bimbingan Konseling (BK).
Kenakalan MH rupanya telah dikenali oleh teman-temannya di sekolah.
MH bahkan memiliki julukan 'Pendekar' di sekolah.
Salah satu teman sekelas pelaku, AM, mengatakan bahwa MH pernah belajar ilmu bela diri sejak duduk dibangku SMP.
AM bahkan menyatakan kini MH masih mendalami ilmu bela diri sampai sekarang.
Ia menambahkan bahwa MH sering menunjukan jurus-jurus bela diri di kelas.
AM sampai tak paham ketika badan MH disentuh akan keluar reflek.
"Anaknya memang pendekar dan sudah lama belajarnya,"
"Kalau disentuh sedikit badannya, biasanya reflek seperti orang mau pencak silat," terangnya seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu(3/2/2018). (Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)