Konsorsium Nyatakan Pengerjaan Jaringan Gas di Prabumulih 100 Persen

Penulis: Edison
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said saat meresmikan pembangunan 32 ribu sambungan Jarngan Gas kota di Prabumulih.

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Pernyataan Wakil Walikota Prabumulih, H Andriansyah Fikri SH jika pembangunan mega proyek 32 ribu sambungan jaringan gas kota (Jargas) oleh tiga perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pemenang tender di Prabumulih hanya selesai 94 persen, sepertinya bertentangan dengan pernyataan pihak konsorsium.

Department Head Corporate Comunication & CSR PT Rekayasa Industri, Dodi Yusmianto dan jajaran mengatakan, jika apa yang menjadi kontrak dalam pembangunan jaringan yang didapat perusahaan Rekind telah selesai 100 persen.

"Rekind telah sukses menyelesaikan pekerjaan pemasangan infrastruktur sambungan gas ke rumah warga sesuai dengan kontrak didapat perusahaan," ungkap Dodi dan beberapa staf dalam konfrensi pers, pada Selasa (17/1/2017) malam.

Namun sayangnya, dalam konfrensi pers tersebut hanya pihak Rekind yang datang dan dua perusahaan konsursium lainnya yakni PT Wijaya Karya (Wika) maupun PT Nandya Karya (NK) hanya meminta bantuan kepada pihak Rekind untuk membantu menjelaskan pengerjaan pembangunan yang mereka lakukan.

"Intinya kami menjelaskan pengerjaan kami yang ke rumah-rumah warga sudah selesai sesuai kontrak yakni 32 ribu sambungan. Mengenai Wika dan NK memang mereka meminta bantuan untuk dijelaskan tentang pekerjaan mereka," bebernya.

Dodi menuturkan, pihaknya tidak membantah pernyataan Wakil Walikota Prabumulih yang mengungkapkan pengerjaan pembangunan baru 94 persen, namun sejauh kontrak didapat pihaknya pengerjaan telah selesai dilakukan.

"Memang sebetulnya pengerjaan sudah selesai, namun konsursium diminta bantuan uji coba penyaluran gas (gas in) makanya sampai sekarang masih melakukan gas in. Padahal kegiatan gas in tidak ada dalam kontrak, kami hanya membantu," bebernya seraya ditambah jajarannya hanya tahap pembangunan bekas galian seperti sedia kala belum dilakukan.

Disinggung masih adanya pekerja yang masih menggali serta memasang pipa gas, Dodi dan jajarannya menjelaskan, penggalian tersebut dilakukan lantaran ketika gas in pipa gas mengalami kebocoran.

"Sebetulnya kerja sudah selesai, karena diminta gas in maka kami lakukan dan setelah itu dilakukan ada kebocoran makanya dilakukan penggalian untuk pergantian jaringan rusak. Penggalian dilakukan di tempat sambungan sehingga pergantian mudah dilakukan, kalau untuk infrastruktur sedianya sudah selesai dilakukan," jelasnya.

Ketika kembali ditanya terkait jika pengerjaan Rekind ke sambungan rumah telah selesai namun untuk pengembalian bekas galian seperti sedia kala belum 100 persen apakah pekerjaan bisa dikatakan selesai, Dodi enggan berkata banyak.

"Kami tidak mengatakan selesai 100 persen makanya di judul kertas yang kami bagikan uji coba gas in pada proyej jargas Prabumulih," bebernya berkilah.

Sementara Humas Wika, Mustadi dibincangi beberapa waktu lalu menuturkan, dirinya tidak bisa menjelaskan terkait realisasi pengerjaan proyek gas kota dilakukan perusahaan tempatnya bekerja.

"Saya tidak bisa berkata banyak, nanti tunggu koordinator Wika di Prabumulih saja yakni Bapak Yudi. Namun beliau tidak ada di Prabumulih, beliau jarang di Prabumulih," ungkapnya kepada sejumlah wartawan belum lama ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, mega proyek yang menjadi kebanggaan Pemerintah kota Prabumulih yakni pembangunan 32 ribu jaringan gas kota menelan Rp 500 miliar tidak selesai 100 persen atau hanya 94 persen.

Halaman
12

Berita Terkini