Porprov Sumsel 2025

KONI Lahat Disorot, 10 Cabor Diduga Tak Didaftarkan Hingga Tak Bisa Tanding di Porprov Sumsel 2025

10 cabang olahraga (cabor) di bawah organisasi induk KONI Lahat, terancam tidak ikut berlaga di ajang Porprov Sumsel 2025 di Muba.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/EHDI AMIN
KONI LAHAT -- Sekretariat KONI Lahat. Saat ini KONI Lahat sedang menjadi sorotan karena diduga tak mendaftarkan 10 cabang olahraga sehingga tidak bisa bertanding di Porprov Sumsel 2025 yang digelar di Kabupaten Muba. Hal ini mengundang kekecewaan banyak pihak. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT -- Setidaknya ada 10 cabang olahraga (cabor) di bawah organisasi induk KONI Lahat, terancam tidak ikut berlaga di ajang Porprov Sumsel, yang akan digelar di Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2025 ini.

10 Cabor tersebut di antaranya, Pencak Silat, Panjat Tebing, Menembak, Angkat Besi, Karate, Senam, Tenis Meja, Pesti, dan Pelti lantaran diduga tidak didaftarkan oleh KONI Lahat.

Imam Rustandi, Ketua cabor Tinju Lahat mengatakan, pihaknya sangat kecewa dengan KONI Lahat, yang tidak mendaftarkan 10 cabor tersebut untuk event Porprov Sumsel 2025.

Untuk Cabor tinju sendiri, pihaknya sudah mengajukan nama-nama atlet untuk "Entry by name" ke KONI, namun mereka tidak diikutkan dengan alasan batas waktu pendaftaran sudah habis.

Padahal menurut Imam, ada perpanjangan waktu pendaftaran yang dikeluarkan oleh KONI Sumsel.

"Siapa coba yang tidak kecewa. Kami sudah Entry by name ke KONI, tetapi kami tidak diikutkan pada Porprov, alasannya masa Entry by name telah habis, padahal waktu Entry by name diperpanjang," kata Imam, Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Tak Didaftarkan KONI, Atlet Panjat Tebing Asal Lahat Terancam Tak Ikut Porprov Sumsel 2025

Sementara, Bram, pengurus cabor Pencak Silat menuturkan, imbas tidak didaftarkannya atlet pencak silat untuk mengikuti porprov 2025, mengakibatkan dua orang atlitnya tidak bisa mengikuti kejuaraan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS).

Sehingga mengakibatkan kerugian baik dari kepengurusan Cabor Pencak Silat, khususnya bagi atlit itu sendiri. 

"Sikap KONI Lahat ini mala banyak timbulkan kerugian, khususnya bagi atlit. Atlet harus mengubur dalam-dalam mimpinya meraih prestasi. Padahal, para atlit sudah berlatih menyiapkan fisik dan mental dari jauh-jauh hari untuk event dua tahunan ini," tutur Bram. 

Di sisi lain, Humas PSSI Lahat, Joni Baiputra menyampaikan kekecewaan yang berbeda. Terkait minimnya komunikasi antara PSSI dan KONI Lahat.

Joni menyebut, pengurus PSSI tidak pernah dilibatkan dalam seleksi atlet Cabor Sepak Bola untuk Porprov. Sebaliknya, KONI mengambil alih sepenuhnya proses penjaringan atlet, dan segala keperluannya.

"Kami tidak pernah dilibatkan dalam seleksi atlet. Mereka (KONI) membuat kerangka tim sendiri untuk skuad kesebelasan sepak bola, menunjuk pelatih sendiri. Pengurus PSSI bahkan pernah diusir dari tengah lapangan, saat menyaksikan seleksi pemain, padahal kami mencetak sejarah dengan memperoleh medali emas untuk pertama kalinya," ujar Joni.

Selain itu, ada juga kabar bahwa kepengurusan resmi Cabor Akuatik dan Bulutangkis juga diminta mundur oleh KONI Lahat, yang kemudian menunjuk sendiri kepengurusan baru untuk Porprov mendatang di Kabupaten Musi Banyuasin.

Namun sayang, hingga berita ini dimuat, pihak KONI Lahat belum memberikan keterangan.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved