Berita Viral

Isi Pidato Dedi Mulyadi yang Disorot Sebut Rakyat Punya Sifat Koruptif Seperti Pejabat: Sama Buasnya

Gubenur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendadak jadi sorotan setelah viral isi pidatonya terkait rakyat memiliki karakter seperti pejabat suka korupsi.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
IG/pembasmi.kehaluan.reall
PIDATO KDM DISOROT- Gubenur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendadak jadi sorotan setelah viral isi pidatonya terkait rakyat memiliki karakter seperti pejabat suka korupsi di acara Seminar dan Expo Hilirisasi Agroforestri Berbasis Sukun di Bale Sawala, Universitas Padjadjaran Sumedang, Jumat (22/8/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Gubenur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendadak jadi sorotan setelah viral isi pidatonya terkait rakyat memiliki karakter seperti pejabat yang suka korupsi.

Pidato tersebut disampaikan Dedi Mulyadi saat hadir dalam acara Seminar dan Expo Hilirisasi Agroforestri Berbasis Sukun di Bale Sawala, Universitas Padjadjaran Sumedang, Jumat (22/8/2025).

Dalam video yang beredar di X dan diunggah akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, pidato Dedi Mulyadi tersebut menuai pro dan kontra.

Baca juga: Isi Lengkap Pidato Sri Mulyani Diduga Sebut Guru Beban, Menkeu Bantah: Saya Tidak Pernah Menyatakan

Adapun isi pidatonya menyampaikan, mantan Bupati Purwakarta itu menyebut korupsi sudah sudah mendarah daging di sebagian kalangan masyarakat.

Menurutnya, tak hanya dilakukan oleh sejumlah pejabat.

Baru-baru ini Dedi Mulyadi membicarakan soal korupsi yang marak terjadi di Indonesia.

Namun ia juga menyoroti masyarakat umum yang kerap melakukan korupsi tanpa disadari.

Hal ini seperti yang terlihat pada unggahan Instagram @pembasmi.kehaluan.reall.

Dedi Mulyadi yang hadir di sebuah acara menegaskan soal kebiasaan dan sifat serakah yang juga dimiliki oleh masyarakat, bukan hanya pejabat.

Ia menjelaskan bahwa karakter setiap orang pada dasarnya sama.

Termasuk dengan hal keserakahan, namun berbeda tingkatan.

"Karakternya sama dengan kita. Sama buasnya, sama serakahnya. Cuma beda tingkatan kekuasaannya," ujar Dedi.

"Karena apa? Karena saya hidup dengan mereka, saya tahu karakter mereka. Ketika dikasih lapak 1 mereka ambil 5," tambahnya.

Ia menggambarkan lebih jauh bagaimana praktik nepotisme minim yang terjadi di kalangan masyarakat.

"Gratis satu, ambil lima, keponakannya dikasih, istrinya beda, suaminya beda dan anaknya semua," sambung Dedi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved