Pembunuhan Kacab Bank di Jaktim

Otak dari Penculikan Serta Pembunuhan Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN Ditangkap, Total Ada 4 Orang

Otak dari penculikan serta pembunuhan Ilham Pradipta kepala cabang Bank BUMN Cempaka Putih Jakarta Pusat akhirnya

Editor: Moch Krisna
Tribunnews.com/Handout
PEMBUNUHAN KACAB BANK - Polisi menangkap RW (28), tersangka penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN Muhammad Ilham Pradipa (37), di Bandara Komodo, Labuan Bajo, NTT, Kamis (21/8/2025). Ia disergap tanpa perlawanan saat hendak kabur ke NTT 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Otak dari penculikan serta pembunuhan Ilham Pradipta kepala cabang Bank BUMN Cempaka Putih Jakarta Pusat akhirnya berhasil ditangkap pihak kepolisian Polda Metro Jaya, Minggu (24/8/2025).

Adapun polisi mengamankan 4 orang berinisial C, YJ, AA dan DH.

Tiga orang ditangkap di Solo, Jawa Tengah pada Sabtu(23/8/2025).

Sedangkan C ditangkap pada Minggu(24/8/2025) sore di kawasan PIK, Jakarta Utara.

Hal tersebut disampaikan Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak saat dikonfirmasi, Minggu(24/8/2025) membenarkan kabar tersebut melansir dari Tribunnews.com.

"Ya benar ada empat orang ditangkap. Sekarang diperiksa intensif," ujar AKBP Reonald Simanjuntak.

Sebelumnya empat pelaku juga sudah berhasil ditangkap polisi. Mereka masing-masing berinisial AT, RS, RAH, dan RW. Keempat orang tersebut adalah yang bertugas menculik Ilham Pradipta.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy menjelaskan AT, RS, RAH diamankan di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat.

Sedangkan RW ditangkap terpisah di NTT.

"RW hendak melarikan diri," ujar Ressa.

Dia menjelaskan keempat pelaku terlibat dalam penculikan korban.

"Sementara masih dilakukan pendalaman dan masih dilakukan pengejaran terkait keterlibatan tersangka lain," tukasnya.

Masih ada satu pelaku lagi yang hingga kini buron diduga sebagai eksekutor pembunuhan. Pembunuhan terhadap Ilham Pradipta berawal saat korban berada di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Ia diculik sejumlah orang tak dikenal ketika hendak masuk ke mobilnya yang terparkir bersebelahan dengan mobil para pelaku.

Kemudian korban dibawa masuk ke dalam mobil para pelaku secara paksa.

Para pelaku diduga menghabisi nyawa korban. Jenazah korban pada akhirnya ditemukan di sebuah kebun kosong di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Saat ditemukan jasad korban dalam posisi telungkup dan sebagian kemejanya terangkat.

Hasil autopsi Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkap tak ada luka akibat senjata tajam di tubuh korban. 

 

Analisa Susno Duadji Soal Dalang Pembunuhan Ilham

Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Mohamad Ilham Pradipta kepala cabang Bank BUMN turut disorot mantan kabareskrim Susno Duadji.

Jenderal purnawirawan Polri memberikan analisa terkait motif dan dalang pembunuhan sang kepala cabang bank BUMN tersebut.

Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Minggu (24/8/2025) Susno menyebut ada lima hal yang harus didalami penyidik kepolisian.

"Masalah motifnya apa. Karena kalau motif utang ke bank, tidak pernah, jarang sekali terjadi, utang di bank kepala banknya dibunuh. Kenapa? utang di bank dengan membunuh kepala bank, utangnya tidak habis, tetap tercatat," ungkap Susno Duadji.

Lalu Susno juga menyebut bahwa kematian Ilham didalangi oleh seseorang yang masih buron.

"Eksekutornya juga belum tertangkap. Apakah eksekutornya para penculik ini? Ketiga, siapa dalang di balik ini semua, dalang di balik motif ini. Saya yakin ini akan terungkap," ujar Susno.
 

Selain itu, Susno meyakini ada sosok orang dekat dari korban yang selama ini jadi mata-mata pelaku.

Atau bisa saja orang dekat korban itulah yang jadi dalang di balik pembunuhan.

"Keempat, siapa yang sebagai spion pelaku? kok bisa tahu korban pada saat itu keluar dari kantor, berada di (supermarket). Kemudian bisa dibuntuti. Ini pasti yang sudah ada membuntuti dan memantau keberadaan korban," imbuh Susno.

"Kelima, demikian cepatnya salah satu pelaku langsung bisa terbang ke NTT, itu siapa yang membelikan tiket? apakah iya motivasinya debt collector? kan yang korban ini bukan orang yang berutang," sambungnya.

Lebih lanjut, Susno mengungkap pendapatnya soal isu kematian Ilham karena adanya dugaan penggelapan kredit bank.

Menurut Susno, isu tersebut sangat tidak mungkin dilakukan oleh korban.

"(Dugaan motif karena adanya penggelapan kredit fiktif?) bagaimana mau gitu karena kan tidak bisa hilang, semuanya kan catatan elektronik, jadi tidak bisa dihilangkan.

 Kecuali kalau korban memainkan duit negara, tapi bukan caranya dengan menculik kayak gitu, itu tidak mungkin," kata Susno.

Pun dengan isu korban punya utang sehingga diculik debt collector.

Diungkap Susno, ia meyakini pembunuhan terhadap Ilham bukan karena utang piutang.

"Apakah yang punya utang adalah korban? Kalau yang punya utang orang lain kepada bank, kan tidak bisa menghapus utangnya dengan membunuh korban, itu kan bodoh sekali," akui Susno.

Perihal sosok dalang pembunuhan Ilham, Susno mengungkap analisanya.

Ia menyebut keempat penculik yang sudah ditangkap itu kemungkinan besar bukanlah otak pembunuhan Ilham.

Hal tersebut berkaitan dengan motif.

"Para penculik ini saya yakin, kecil sekali kemungkinan, bukan mereka dalangnya. Pasti ada dalangnya. Motivasinya apa sih? ini yang harus diungkap, jangan dibelokkan ke utang piutang, kecil kalau utang piutang," kata Susno.

Lalu apakah kematian Ilham ada kaitannya dengan dugaan korban terlibat jaringan khusus, Susno tidak meyakininya.

"Jaringan khusus jaringan apa? yang harus diselidiki ungkap dulu motivasinya apa. Kecuali kalau korban punya jaringan kejahatan, tapi tidak mungkin, kalau dia punya jaringan kejahatan, tidak mungkin dia dapat posisi bagus di bank pemerintah.

Jelas ini ada motif tertentu, yang mengakibatkan orang itu sakit sehingga dia harus dihilangkan nyawanya," ungkap Susno.

Alih-alih isu yang beredar, Susno lebih yakni pembunuhan terhadap Ilham adalah karena adanya dendam atau sakit hati orang lain.

"Ada orang yang diculik, dibunuh, penyebabnya karena dendam pribadi, persaingan, sakit hati, ada juga masalah utang piutang bukan pada negara," imbuh Susno.

 

(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved